SEPERTI BURUNG HANTU

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

Burung hantu adalah burung pemburu yang sangat baik, dengan mata besar yang sangat tajam di bawah cahaya rendah. Mata yang tampak bijaksana dan menghadap ke depan, yang menyumbang lima persen dari berat badan mereka, menawarkan berbagai penglihatan binokular. Faktanya, mereka bahkan bukan bola mata, melainkan tabung memanjang seperti teleskop pendek yang dipegang oleh struktur tulang di tengkorak. Karena alasan ini, burung hantu tidak dapat memutarkan atau menggerakkan bola matanya, tetapi hanya melihat lurus ke depan! Namun kekurangan ini dikompensasi oleh kemampuan untuk memutar kepalanya dengan hampir terbalik!

Ketika seekor burung biasa terbang, udara mengalir di atas permukaan sayap, menciptakan turbulensi, yang membuat suara mendesing atau mengepak. Tapi burung hantu benar-benar diam ketika mereka terbang. Lapisan beludru di permukaan bulu meredam suara. Selain itu, pada bagian tepi atas bulu sayap terdapat sisir halus yang meredam suara kepakan sayap. Penerbangan diam mencegah mangsa mendengar dan membantu pendengaran burung hantu.

Anehnya, lubang telinganya berada pada tingkat yang sedikit berbeda di kepalanya dan diatur pada sudut yang berbeda — satu di atas dekat dahi burung hantu dan yang lainnya lebih rendah, kira-kira sejajar dengan lubang hidung burung itu. Penempatan yang miring membantu burung pemburu ini dengan tepat menentukan mangsanya. Telinga juga dikelilingi oleh bulu yang dapat dibuka untuk menangkap suara samar mangsa kecil atau ditutup untuk melindungi dari suara keras. Mereka ditutupi oleh ruff fleksibel yang terdiri dari bulu pendek namun padat yang membingkai wajah, mengubahnya menjadi reflektor seperti parabola untuk suara. Ini memberikan burung hantu pendengaran yang sangat sensitif dan terarah, yang dengannya ia dapat menemukan mangsa kecil bahkan dalam kegelapan total.

Alkitab mengajarkan kepada kita bahwa mata Tuhan dapat melihat kita di mana pun kita berada—dan telinga-Nya bahkan dapat mendengar pikiran kita. Daud menulis, “Sendengkanlah telinga-Mu, ya Tuhan, jawablah aku, sebab sengsara dan miskin aku.” (Mazmur 86:1). Tuhan dapat mendengar teriakan minta tolong kita yang paling samar, bahkan dalam kegelapan.

Pasanglah telinga kepada doaku, ya Tuhan, dan perhatikanlah suara permohonanku. Mazmur 86:6.

-Doug Batchelor-


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *