Memahami 144.000

Siapa yang akan Menyanyikan Lagu ? – Memahami 144.000

Bank Pustaka
Mari bagikan artikel ini


144.000Oleh: Doug Batchelor
Sebuah Fakta Menakjubkan

Selama Perang Teluk, sebuah regu kecil Angkatan Laut Amerika Serikat SEALS menciptakan sebuah pengalihan perhatian musuh yang sangat meyakinkan hingga dapat membodohi sepenuhnya bala tentara Iraq. Sekitar selusin anggota SEALS menyerang pantai-pantai Kuwait dan menimbulkan kerusakan sehingga jenderal-jenderal Iraq meyakini bahwa serangan dari Amerika Serikat datang dari laut. Iraq mengirim mayoritas pasukan mereka untuk menangkis serangan palsu ini – hanya untuk menemukan bahwa mereka telah ditipu karena pada saat yang sama pasukan Amerika Serikat datang melalui padang gurun Saudi Arabia! Dalam beberapa jam perang ini berakhir, dan ini semua dimulai oleh kurang dari 20 tentara!

Setiap cabang dari angkatan bersenjata Amerika Serikat memiliki satu atau lebih pasukan perajurit elit yang bertarung menggunakan taktik perang gerilya tersembunyi pada siatuasi pertempuran tertentu. Untuk dapat bergabung di salah satu dari satuan pilihan ini, seorang tentara harus berdisiplin tinggi dan lulus dari pelatihan fisik dan mental yang luar biasa sulit. Hanyalah mereka yang menunjukkan pengendalian diri, pantang mundur dan penurutan yang sempurna yang terkualifikasi. Perajurit-perajurit dalam Pasukan Khusus ini diberikan misi yang berbahaya dan rumit, mereka menyerang dengan cepat pasukan musuh serta menyerang dibalik barisan pasukan musuh untuk membuka jalan bagi pasukan penyerangan inti. Hanya sebuah regu kecil dari perajurit-perajurit ini, oleh karena pelatihan mereka yang hebat, dapat mencapai kemenangan yang besar- menaklukan seluruh pasukan lawan dalam waktu singkat.

Pasukan Khusus Tuhan
Kedua belas Rasul adalah semacam Pasukan Khusus pada masa kedatangan Yesus yang pertama.Setelah tiga setengah tahun pelatihan pribadi yang intensif bersama Yesus, Tuhan dapat menggunakan mereka untuk mencapai kemenangan yang besar. Mereka menembus daerah kekuasaan setan untuk memulai kebangunan dan pengembangan iman Kristen.

Namun, kitab Wahyu memberitahu kita tentang unit Pasukan Khusus lain, sebuah ‘pasukan’ yang sangat banyak sejumlah 144.000. Mereka memiliki hubungan yang istimewa dengan Anak Domba, dan mereka dimateraikan dengan sebuah nama yang khusus. Mereka juga menyanyikan sebuah lagu yang istimewa. Mengapa 144.000 sangat penting? Karena mereka ditugaskan dengan misi terbesar di zaman akhir: untuk mempersiapkan dunia bagi kembalinya Yesus. Namun banyak yang dibingungkan oleh pertanyaan yang sangat jelas, siapa tepatnya pasukan kudus ini dan siapa yang akan tergolong didalamnya sebelum akhir dunia ini? Walau mungkin bukanlah hal yang genting bagi keselamatan seseorang untuk memahami semua detail spesifik dari pokok nubuatan ini, mempelajari Firman Tuhan selalu disertai oleh berkat yang luar biasa. Saya harus mengatakan, ketika kita mempelajari pokok-pokok ini, kita memasuki tanah yang suci. Meskipun saya membagikan topik ini dengan kepercayaan diri yang tinggi, saya juga menyadari dan menghargai bahwa orang lain bisa saja memiliki pemahaman yang berbeda. Jadi saya ingin mendorong Anda untuk berhenti sejenak dan berdoa memohon pemahaman saat kita memulai petualangan untuk menggali kebenaran.

Dimulai dari mana?
Untuk memahami dengan sungguh identitas 144.000, pertama-tama kita harus mempertimbangkan mereka dari dua pilar utama kebenaran di Alkitab yang menjelaskan kumpulan agung ini. Bagian pertama ditemukan dalam Wahyu 7:1-4 “Kemudian daripada itu aku melihat empat malaikat berdiri pada keempat penjuru bumi dan mereka menahan keempat angin bumi, supaya jangan ada angin bertiup di darat,atau di laut, atau di pohon-pohon. Dan aku melihat seorang malaikat lain muncul dari tempat matahari terbit. Ia membawa meterai Tuhan yang hidup; dan ia berseru dengan suara nyaring kepada keempat malaikat yang ditugaskan untuk merusakkan bumi dan laut, katanya: “ Janganlah merusakkan bumi atau laut atau pohon-pohon sebelum kami memeteraikan hamba-hamba Tuhan kami pada dahi mereka!” Dan aku mendengar jumlah yang mereka yang dimeteraikan itu: seratus empat puluh empat ribu yang telah dimeteraikan dari semua suku keturunan Israel.”

Alkitab selanjutnya menjelaskan bahwa kumpulan khusus yang termeteraikan ini terdiri atas 12.000 orang tepat dari masing-masing keduabelas suku Israel, yakni; Yehuda, Ruben, Gad, Asyer, Naftali, Manasye, Simeon, Lewi, Ishakar, Zebulon, Yusuf, dan Benyamin. Haruslah diperhatikan dengan cermat bahwa suku-suku ini didaftarkan dengan unik, karena hanya satu kali didalam Kitab Suci daftar suku-suku muncul dalam urutan yang khusus ini (akan lebih jauh dibahas nanti). Bagian utama kedua terdapat dalam Wahyu 14:1-5 “Dan aku meihat: sesungguhnya Anak Domba berdiri di bukit Sion dan bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh empat ribu orang dan di dahi mereka tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya. Dan aku mendengar suatu suara dari langit bagaikan desau air bah dan bagaikan deru guruh yang dahsyat. Dan suara yang kudengar itu seperti bunyi pemain-pemain kecapi yang memetik kecapinya. Merek menyanyikan suatu nyanyian baru di hadapan takhta dan di depan keempat makhluk dan tua-tua itu, dan tidak seorang pun yang dapat mempelajari nyanyian itu selain dari pada seratus empat puluh empat ribu orang yang telah ditebus dari bumi itu. Mereka adalah orang-orang yang tidak mencemarkan dirinya dengan perempuan-perempuan, karena mereka murni sama seperti perawan. Mereka adalah orang-orang yang mengikuti Anak Domba itu ke mana saja Ia pergi. Mereka ditebus dari antara manusia sebagai korban-korban sulung bagi Tuhan dan bagi Anak Domba itu.”

Orang Samaria dan Sepuluh Suku yang Hilang
Mungkin perhatian pertama kita ialah untuk menetapkan apakah 144.000 ini adalah benar-benar 12.000 orang Israel literal dari masing-masing suku mereka. Meskipun keyakinan ini umum di banyak kalangan  Kristen, setelah melihat lebih dekat adalah nyata bahwa hal ini dipastikan tidak mungkin. Bahkan dengan melihat Perjanjian Lama hanya sepintas lalu menunjukkan petunjuk yang penting ini. Karena 10 suku-suku di utara memberikan diri mereka sepenuhnya kepada penyembahan berhala, Tuhan mengijinkan bangsa Asyur untuk membawa mereka pada Tahun 722 S.M. “Dalam tahun kesembilan zaman Hosea maka raja Asyur merebut Samaria. Ia mengangkut orang-orang Israel ke Asyur ke dalam pembuangan dan menyuruh mereka tinggal di Halah, di tepi sungai Habor, yakni sungai negeri Gozan, dan di kota-kota orang Madai.” ( 2 Raja-raja 17:6). Ketika suku Yehuda dan Benyamin nanti diangkut ke Babel, setelah menghabiskan 70 tahun dalam penawanan, ada ribuan orang yang kembali. Tetapi mengenai 10 suku yang lain, sejarah tidak pernah mencatat perpindahan massal dari Asyur ke Israel. Malahan, Raja Asyur menaruh bermacam-macam orang dari bangsa-bangsa kafir di tanah Israel di daerah Samaria. “Raja Asyur mengangkut orang dari Babel, dari Kuta, dari Awa, dari Hamat dan Sefarwaim, lalu menyuruh mereka diam di kota-kota Samaria menggantikan orang Israel; maka orang-orang itupun menduduki Samaria dan diam di kota-kotanya.” (2 Raja-raja 17:24).

Raja Asyur mengirim seorang Imam Ibrani untuk kembali dari Asyur dan mengajar orang-orang kafir yang ditaruh di Samaria mengenai Tuhan Israel, tetapi Imam tersebut bukanlah dari 10 suku yang dikucilkan (2 Raja-raja 17:27). Mereka segera menjadi dikenal sebagai Orang Samaria yang bernama buruk. Buktinya, bahkan di Perjanjian Baru, orang Yahudi membenci kelompok ini. Kenapa? Mereka tidak lagi Orang Israel yang murni secara darah atau agama. Sejarah juga mencatat bahwa lama sebelum zaman Yesus, kesepuluh suku yang dikucilkan melakukan kawin campur dengan orang-orang Asyur, oleh sebab itu mereka kehilangan identitas mereka yang nyata. Hari ini, seorang ahli silsilah akan kesulitan untuk menemukan bahkan satu keturunan murni yang samar-samar dari suku Gad, Asyer, Naftali, Manasye, atau Simeon – kurang dari 12.000! Faktanya, karena suku-suku ini tersebar dengan menyeluruh diseluruh dunia dan bercampur dengan bangsa-bangsa tuan rumah, sangatlah mungkin bahkan jika Abraham ada dalam garis silsilah Anda! “Maka mereka akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN, apabila aku menyerakkan mereka di antara bangsa-bangsa dan menghamburkan mereka ke semua negeri.” (Yehezkiel 12:15)

Siapakah Orang Israel yang sejati?
Dipermukaan nampaknya, adalah mudah bagi seseorang untuk meyakini bahwa 144.000 berasal dari  12 suku yang didaftarkan di Wahyu 7. Namun dengan membaca lebih cermat akan menunjukan dengan cepat bahwa mulai zaman Yesus, kebanyakan Nubuatan-nubuatan yang berbicara mengenai Israel berfokus pada umat beriman – atau Israel rohani tanpa memperhatikan apakah mereka Yahudi ataupun bukan yahudi berdasarkan darah. Berikut adalah contoh kecil dari banyak ayat-ayat yang membentuk kebenaran ini.  “Sebab yang disebut Yahudi bukanlah orang yang lahiriah Yahudi, dan yang disebut sunat, bukanlah sunat yang dilangsungkan secara lahiriah. Tetapi orang Yahudi sejati ialah dia yang tidak nampak keyahudiannya dan sunat ialah sunat di dalam hati, secara rohani, bukan secara hurufiah. Maka pujian baginya datang bukan dari manusia, melainkan dari Allah.” (Roma 2:28-29).  Dan jikalau kamu adalah milik Kristus, maka kamu juga adalah keturunan Abraham dan berhak menerima janji Allah.” (Galatia 3:29). Tuhan mengatakan kepada Israel kuno, “Kamu akan menjadi bagi-Ku kerajaan imam dan bangsa yang kudus. Inilah semuanya firman yang harus kaukatakan kepada orang Israel.” (Keluaran 19:6). Perhatikan bahwa dalam Perjanjian Baru, Petrus menggunakan gelar tersebut kepada Israel rohani atau  jemaat. “Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri” (1 Petrus 2:9).  Yakobus memberikan salah satu ayat yang paling meyakinkan dan membuktikan bahwa Rasul-rasul memAndang suku-suku dalam konteks rohani. “Salam dari Yakobus, hamba Allah dan Tuhan Yesus Kristus, kepada kedua belas suku di perantauan.” (Yakobus 1:1). Isi dari surat Yakobus dengan jelas tertuju kepada Umat Kristen, dan dengan nyata dia merujuk kepada mereka sebagai Yahudi rohani dari 12 suku rohani.

Berapa banyak suku?
Saya tidak ingin menjadi membosankan – tetapi untuk benar-benar mengerti subyek ini, sebuah pelajaran singkat mengenai suku-suku di Perjanjian Lama mungkin dibutuhkan untuk memberikan kejelasan. Nyatanya, tahukah Anda bahwa sesungguhnya ada 13 suku – itu benar! Anda dapat melihat, keduabelas suku asli semuanya datang dari 12 anak Yakub, yang kemudian Tuhan menamainya kembali menjadi Israel. Ketika saudara-saudara Yusuf yang lebih tua menjualnya kedalam perbudakan, inilah awal dari perpisahan yang panjang dan menyakitkan dari keluarganya. Setelah bersatu kembali dengan ayahnya, Yakub menjanjikan untuk mengkompensasi tahun-tahun perpisahan Yusuf dengan mengadopsi dua anak Yusuf, Manasye dan Efraim, sebagai anaknya sendiri dan terhitung sebagau anaknya sendiri atas nama Yusuf. “Maka sekarang kedua anakmu yang lahir bagimu di tanah Mesir, sebelum aku datang kepadamu ke Mesir, akulah yang empunya mereka; akulah yang akan empunya Efraim dan Manasye sama seperti Ruben dan Simeon.” (Kejadian 48:5).

Mari kita berhitung. Ketika dua anak Yusuf dihitung sebagai suku-suku atas nama ayah mereka, secara teknis sekarang ada 13 suku. Alasan mengapa Anda tetap mendengar 12 suku didalam alkitab adalah karena setelah Kaum Lewi dipilih sebagai imam-imam bagi seluruh umat Israel, mereka dikecualikan dari menerima daerah spesifik sebagai pusaka. Malahan, mereka disebar diantara semua suku-suku sebagai guru-guru dan imam-imam. “Hanya suku Lewi janganlah kaucatat dan janganlah kauhitung jumlahnya bersama-sama dengan orang Israel,” (Bilangan 1:49). Sehubungan dengan titik perhatian kita, kita juga dapat bertanya berapa banyak yang duduk di Perjamuan Terakhir. Jawabannya ialah 13 – 12 Rasul dan Yesus duduk diantara mereka sebagai Imam Besar. Dalam perayaan Paskah, ketigabelas suku menjadikan diri mereka sebagai: 12 suku ‘biasa’ lalu Kaum Lewi melayani sebagai Imam. Lalu, jika itu adalah hal yang penting bagi Tuhan untuk hanya menggunakan 12 suku literal yang berbeda dalam jumlah yang sama untuk membentuk 144.000 apakah kita tidak mengharapkan Yesus memilih para Rasul dalam cara yang sama? Tetapi itu tidak nampak penting bagi Yesus jika rasul-rasul-Nya berasal dari 12 suku Israel yang berbeda, karena kebanyakan rasul-rasul-Nya berasal dari suku Yehuda. Pengecualian bagi Matius-Lewi, yang kemungkinan berasal dari suku Lewi, dan Paulus yang berasal dari suku Benyamin (Roma 11:1). Apalagi, keduabelas suku di perjanjian lama sangat tidak sama dalam hal ukuran populasi. Suku Yehuda  berjumlah sangat besar, sedangkan suku Benyamin sangat kecil. Tentu saja, Tuhan membagi Tanah Perjanjian kepada suku-suku berdasarkan proposi kebutuhan populasi mereka. Sehubungan dengan 144.000, didalamnya tepat 12.000 dari setiap suku. Ini adalah petunjuk lain yang kuat bahwa disini tidak membicarakan mengenai suku-suku Israel literal.

Ada apa didalam sebuah Nama?
Mengapa Tuhan harus repot-repot menamai dengan spesifik keduabelas suku ketika mendaftarkan 144.000? Ini adalah petunjuk pertama dan paling meyakinkan bahwa pastilah ada makna rohani tersembunyi dari daftar suku-suku di Wahyu 7. Ingatlah, bahwa disinilah satu-satunya anak-anak Yakub diurutkan dalam urutan ini- dan bahwa dengan lebih spesifik, cara mereka diurutkan mengatakan sesuatu juga, Pertama, Yusuf dan Lewi dimasukkan, sementara Efraim dan Dan dikeluarkan dari daftar. Mengapa? Bisa jadi karena nama-nama mereka simbolis dalam hal pengertian dan nubuatan: “Semoga Dan menjadi seperti ular di jalan, seperti ular beludak di denai” (Kejadian 49:17). Dapat juga karena nama Dan memiliki arti “Hakim”  dan  144.000 adalah kelompok khusus yang dimeteraikan dan mempertahankan diri. Lebih jauh mengenai Efraim, alkitab menyatakan “Efraim bersekutu dengan berhala-berhala, biarkanlah dia! ” (Hosea 4:17).  Dan anehnya, Ruben, si sulung, didaftarkan sebagai yang kedua, sementara Yehuda anak keempat didaftarkan sebagai yang pertama! Jadi, urutan nama-nama ini tidak masuk akal kecuali kita mengijinkan nama-nama tersebut berbicara bagi diri mereka sendiri; kemudian, mungkin kita akan melihat bahwa Tuhan sedang mencoba mengkomunikasikan pekabaran khusus kepada kita melalui nama-nama ini.

Ketika orang Yahudi menamai bayi-bayi mereka, nama-nama yang diberikan hampir selalu memiliki arti tertentu yang menggambarkan beberapa ciri dari anak tersebut atau kejadian yang berhubungan dengan kelahiran mereka. Lihatlah bagaimana istri-istri Yakub, Rahel dan Lea menyatakan arti dari nama anak-anak yang mereka lahirkan. Dalam Kejadian 29:32-35, kita baca, “Lea mengandung, lalu melahirkan seorang anak laki-laki, dan menamainya Ruben, sebab katanya: “Sesungguhnya TUHAN telah memperhatikan kesengsaraanku; sekarang tentulah aku akan dicintai oleh suamiku.” Mengandung pulalah ia, lalu melahirkan seorang anak laki-laki, maka ia berkata: “Sesungguhnya, TUHAN telah mendengar, bahwa aku tidak dicintai, lalu diberikan-Nya pula anak ini kepadaku.” Maka ia menamai anak itu Simeon. Mengandung pulalah ia, lalu melahirkan seorang anak laki-laki, maka ia berkata: “Sekali ini suamiku akan lebih erat kepadaku, karena aku telah melahirkan tiga anak laki-laki baginya.” Itulah sebabnya ia menamai anak itu Lewi. Mengandung pulalah ia, lalu melahirkan seorang anak laki-laki, maka ia berkata: “Sekali ini aku akan bersyukur kepada TUHAN.” Itulah sebabnya ia menamai anak itu Yehuda.” Sementara Anda terus membaca narasi dari setiap kelahiran anak Yakub, Rahel dan Lea membuat pernyataan nubuatan kepada kedua belas anak-anak sehubungan dengan arti nama mereka. ”Berikut adalah nama-nama suku-suku yang dicatatkan dalam 144.000, dalam urutan sebagaimana Wahyu 7 mengurutkan mereka, dan arti Ibrani dari nama itu yang ditemukan dalam alkitab:

1. Yehuda berarti     “Aku akan memuji TUHAN”
2. Ruben berarti     “TUHAN memperhatikan aku”
3. Gad berarti        ”Memberikan kemujuran”
4. Asyer berarti         “Aku ini berbahagia”
5. Naftali berarti     “Pergulatanku”
6. Manasye berarti     “Membuatku melupakan”
7. Simeon berarti     “Tuhan mendengar aku”
8. Lewi berarti         “Erat padaku”
9. Isakhar berarti     “Membeli bagiku”
10. Zebulon berarti     “tinggal”
11. Yusuf berarti     “Akan ditambahkan kepadaku”
12. Benyamin berarti     “Änak dari tangan kanan-Nya”

Sekarang ini adalah bagian yang menakjubkan. Perhatikan apa yang terjadi ketika Anda menyambungkan arti-arti nama ini sesuai dengan urutan mereka di kitab Wahyu. Mereka membentuk sebuah pernyataan yang luar biasa yang menyatakan bagaimana Tuhan menyelamatkan jemaat sebagai pengantin wanita-Nya! “Aku akan bersyukur kepada Tuhan karena Ia telah memperhatikan aku dan memberiku kemujuran. Aku berbahagia karena pergulatanku, Tuhan membuat aku untuk melupakannya. Tuhan mendengar aku dan erat padaku. Dia telah membeli bagiku sebuah tempat tinggal dan akan menambahkan padaku, Anak dari tangan Kanan-Nya.” (Sebagaimana dalam alkitab, kata-kata bertanda miring digunakan bagi alur berpikir). Nama—nama ini ditampilkan dalam urutan ini untuk menjelaskan kisah singkat yang merangkumkan perjuangan, penebusan, kemenangan dan pernikahan jemaat pada akhirnya dengan Anak Domba. Hal ini nampak membuktikan bahwa ini adalah sebuah pekabaran khusus yang menguatkan mereka yang berada didalam Jemaat, umat percaya dalam Kristus, dan bukan hanya orang Yahudi.

Tepatnya berapa banyak?
Sekarang kita dapat membahas pertanyaan besar berikutnya: apakah 144.000 hanya perlambangan atau jumlah literal? Mungkin saya harus menjawab pertanyaan tersebut dengan pertanyaan lain: apakah angka-angka lain di kitab Wahyu literal atau hanya bermakna rohani? Singkatnya, akankah disana ada 12 gerbang dan 12 dasar? Apakah benar-benar ada 12 jenis buah yang berbeda di pohon kehidupan? Ya, tentu saja! Ada banyak periode waktu nubuatan yang disajikan dalam kitab Wahyu, tetapi angka-angka bukan hanya kumpulan perlambangan perhitungan – mereka adalah ukuran waktu yang tepat. Angka-angka akan menjadi tidak berguna dalam perhitungan jika semata-mata mereka hanyalah simbolis. Seluruh pemahaman kita mengenai ukuran Yerusalem Baru didasarkan pada asumsi bahwa angka-angka ini memiliki nilai yang sesungguhnya. Bagaimanapun, tetaplah ingat bahwa meskipun angka 144.000 mungkin saja tepat, kebanyakan orang di dunia mungkin tidak pernah tahu siapakah mereka atau melakukan sensus. Ketika Yesus berada di bumi di Israel, bukanlah masalah untuk menghitung 12 rasul literal yang mengikuti Sang Mesias di Tanah Suci. Tetapi 144.000 di zaman akhir adalah Yahudi rohani – tersebar diantara lingkaran bumi memimpin kebangunan yang besar. Tetapi masing-masing dari mereka tidak akan mengenakan nomor lari marathon. Sekarang Anda mungkin berpikir “Bagaimana Anda dapat mengatakan bahwa nama-nama tersebut simbolis dan angka tersebut literal?” Sederhana, Yesus melakukannya. Tidaklah penting bagi Tuhan dari suku mana keduabelas rasul berasal, tetapi penting bahwa mereka berjumlah 12. Ingatlah juga bahwa sementara kebanyakan angka di Kitab Wahyu menggambarkan angka yang nyata, semua nama-nama di Kitab Wahyu adalah perlambangan (contohnya Anak Domba, Naga, Singa, Bileam, Izebel, dll.).

Angka 12
Faktanya, kunci rahasia untuk membuka misteri dibalik angka 144.000 bisa jadi didalam angka itu sendiri. Para matematikawan akan menyukai bagian ini! 12 adalah angka yang sempurna untuk membangun, karena itu adalah salah satu angka yang paling serbaguna. Angka tersebut dapat dibagi oleh 1,2,3,4,6, dan tentu saja 12.

Sebuah Fakta Menakjubkan
Alasan mengapa 12 inci adalah ukuran kaki standar adalah karena kaki yang digunakan sebagai dasar pengukuran adalah panjang kaki dari raja Inggris, dan pengukuran selalu berubah seiring bergantinya raja. Ini jugalah alasan mengapa tongkat ukur sepanjang 12 inci disebut sebagai ‘penggaris’. Angka 12 di Alkitab hampir selalu melambangkan kepemimpinan Gereja. Ada 12 Kepala Keluarga dari Sem hingga Yakub. Sebagai tambahan, 12 pengintai memimpin jalan menuju Tanah Perjanjian, dan ada 12 hakim mulai Yosua hingga Samuel. Di alkitab, angka 12 juga sering dihubungkan dengan Jemaat Tuhan, yang umumnya dilambangkan sebagai perempuan.

Terdapat sebuah kisah yang menarik dalam Injil sehubungan dengan angka 12.  Dalam satu jam, Yesus menyembuhkan dua perempuan dengan mukjizat yang dihubungkan dengan angka 12. Pertama, Dia menyembuhkan seorang perempuan yang mengalami pendarahan selama 12 tahun. Dari peristiwa tersebut, Dia langsung pergi untuk menyembuhkan seorang anak perempuan berumur 12 tahun. Perempuan pertama mewakili Gereja Perjanjian Lama dengan aliran darah upacara korban yang terus menerus. Anak perempuan kecil melambangkan gereja Perjanjian Baru yang hidup setelah kebangkitan. Mereka berdua menyentuh Yesus hari itu dan dipulihkan. (Markus 5:25-46).

Dalam Wahyu 12:1, kita membaca, “Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.” Gereja Tuhan digambarkan disini memiliki 12 bintang diatas kepala; bintang-bintang ini adalah perlambangan kepemimpinan gereja yang diilhamkan (1 Korintus 11:10).

Petunjuk menarik lain sehubungan dengan 144.000 ditemukan di 1 Tawarikh 27:1-15. Disini kita membaca bahwa pasukan Daud terdiri atas 12 kumpulan dari 24.000, berjumlah 288.000. Yang adalah 2 kelompok 144.000. Pertama Tawarikh 25 memberitahu sebuah kelompok literal dari “24 kali 12” orang Lewi yang memimpin musik pujian di dalam bait suci – itu adalah 2 kali 144, yang sama dengan 288. Dan tentu saja, ada dua kali 12 atau 24 tua-tua pada takhta sekeliling takhta Tuhan di Wahyu 4:4. Ini mewakili 12 kepala keluarga di Perjanjian Lama dan 12 rasul di Perjanjian Baru. Dalam Matius 19:28, Yesus berkata kepada para Rasul, “kamu, yang telah mengikut Aku, akan duduk juga di atas dua belas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel. “Dia lalu membuat janji bagi mereka yang akan muncul di zaman akhir dari jemaat yang dikenal sebagai Laodikea, yang berarti “menghakimi orang-orang.” “barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Akupun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya. ” (Wahyu 3:21). Ini adalah karena 144.000 hidup semasa zaman terakhir dari jemaat dan mengalami pengalaman para Rasul.

Di surga, nampaknya dari waktu ke waktu akan ada sebuah formasi persegi disekeliling takhta Tuhan. Pertama, Tuhan duduk di takhta-Nya. Diluar takhtanya duduk empat makhluk, lalu 24 tua-tua dalam sebuah persegi sekeliling mereka (enam disetiap sisi), lalu akhirnya 144.000 dalam sebuah persegi yang sempurna (36.000 di setiap sisinya). Kumpulan orang banyak yang diselamatkan adalah kelompok terakhir yang mengeliling 144.000. Perhitungan yang simetris dan sempurna dari kumpulan ini jauh melampaui pemahaman sang nelayan yang menulis Kitab Wahyu. Sebagai pokok perhatian terakhir dari pelajaran matematika kita, tahukah Anda bahwa selain 144.000 dapat dihitung dari 12 kali 12.000, itu juga dapat dihitung dengan cara demikian: 12 x 12 x 10³ (atau 10 kubik). Dengan cara ini, Anda memiliki angka dari kerajaan Tuhan (12), angka Tuhan yang menunjukkan kesempurnaan atau keseluruhan (10, sebagaimana dalam perintah), dan angka Tuhan (3 sebagaimana dalam Ketuhanan). Saya pikir ini adalah contoh lain yang mengagumkan dari rancangan Tuhan yang sempurna.

Batu Berharga
Alasan lain bagi angka 12 ditemukan dalam tutup dada yang digunakan oleh Imam Besar yang membawa 12 batu berharga yang berbeda. Ini mengingatkan kita bahwa Gereja Tuhan disusun dari berbagai kepribadian yang berbeda dan semuanya dekat pada hati dari Imam Besar kita. Alkitab menunjukkan 12  temperamen yang bermacam-macam dari 12 kepala keluarga dan rasul. Tuhan memilih berbagai jenis pemimpin, agar Dia dapat menggunakan mereka untuk menjangkau semua jenis orang. Keluaran 39:14 mengatakan, “Sesuai dengan nama para anak Israel, permata itu adalah dua belas banyaknya; dan pada tiap-tiap permata ada diukirkan seperti meterai, nama salah satu suku dari yang dua belas itu. ” batu-batu ini juga muncul secara identic pada batu-batu fondasi Yerusalem Baru, yang dijelaskan dalam Wahyu 21:12,14 : “Dan temboknya besar lagi tinggi dan pintu gerbangnya dua belas buah; dan di atas pintu-pintu gerbang itu ada dua belas malaikat dan di atasnya tertulis nama kedua belas suku Israel: dan tembok kota itu mempunyai dua belas batu dasar dan di atasnya tertulis kedua belas nama kedua belas rasul Anak Domba itu.”

Karena alasan-alasan ini dan lainnya, saya meyakini bahwa angka 144.000 adalah angka yang tepat. Sebagaimana ada 12 suku literal di Perjanjian Lama dan ada tepat 12 rasul di Perjanjian Baru, dan sebagaimana dinding-dinding adalah benar-benar 144 kubik tebalnya, dan akan ada tepat 144 jenis buah yang berbeda pada pohon kehidupan setiap tahun (12 jenis buah yang berbeda setiap bulan), akan ada 12 kali 12.000 rasul-rasul di hari-hari akhir.

Jadi, mari kumpulkan petunjuk-petunjuk yang kita temukan. Dalam Alkitab, angka 12 dan 144.000 dihubungkan dengan Hakim, Pasukan Daud, Imam-Imam pemimpin Pujian, dan batu-batu berharga. Dalam cara yang sama 144.000 adalah pasukan dari hakim-hakim dan Imam-Imam yang nilainya bagi Yesus bagaikan batu berharga.

Apakah Hanya 144.000 yang Diselamatkan?
Namun kemudian, pikiran yang secara alami muncul adalah, “jika angka ini bukan hanya perlambangan, akankah hanya 144.000 yang akan diselamatkan di hari-hari akhir – dan jika hanya 144.000 yang diselamatkan, bagaimana kesempatan saya untuk diselamatkan?” Mari kita melakukan beberapa perhitungan sederhana. Jika ada 6 miliar manusia di bumi saat Yesus datang (perhitungan kasar populasi global sekarang), berarti akan ada 1 orang dari 41.666 yang diselamatkan. Ini jauh lebih baik daripada rintangan yang diberikan oleh kebanyakan lotere negara bagian, tetapi tetap saja hanya memberikan harapan keselamatan yang agak kecil!

Namun Puji Tuhan! Meskipun 144.000 bisa jadi adalah angka yang pasti, Alkitab tidaklah mengajarkan bahwa hanyalah mereka yang diselamatkan di hari-hari akhir. Jika kita membaca di Wahyu 7:9, seketika setelah mendaftarkan suku-suku dan 144.000, Sang Nabi melihat “suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak dapat terhitung banyaknya, dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa, berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba, memakai jubah putih dan memegang daun-daun palem di tangan mereka.  ”Lalu di ayat 13, salah seorang dari 24 tua-tua bertanya kepada Yohanes, “Siapakah mereka yang memakai jubah putih itu dan dari manakah mereka datang?” di ayat 14, dia menjawab pertanyaannya sendiri: “Mereka ini adalah orang-orang yang keluar dari kesusahan yang besar; dan mereka telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba. “

Sekarang Alkitab membicarakan dua kesusahan besar dalam nubuatan. Salah satunya ialah selama masa penganiayaan kepausan di Masa Kegelapan ketika jutaan Umat Kristen dibunuh. Tetapi “kesusahan besar” yang utama pastilah merujuk pada waktu sesaat sebelum Kedatangan Yesus yang kedua kali sebagaimana dirujuk dalam Daniel 12:1,2 “dan akan ada suatu waktu kesesakan yang besar, seperti yang belum pernah terjadi sejak ada bangsa-bangsa sampai pada waktu itu. Tetapi pada waktu itu bangsamu akan terluput, yakni barangsiapa yang didapati namanya tertulis dalam Kitab itu. Dan banyak dari antara orang-orang yang telah tidur di dalam debu tanah, akan bangun, sebagian untuk mendapat hidup yang kekal, sebagian untuk mengalami kehinaan dan kengerian yang kekal.”

Dengan jelas, kumpulan besar orang banyak yang keluar dari kesukaran besar bertobat dibawah pengajaran dan pengaruh 144.000. Sesaat setelah Pentakosta, 12 Rasul menjangkau kumpulan besar orang banyak, lalu selanjutnya diikuti oleh penganiayaan besar (Kisah 8:1). Sesaat setelah Roh Kudus dicurahkan kepada 144.000, sekumpulan besar orang banyak akan ditobatkan lalu tibalah kesukaran besar.

Materai Tuhan dan Nama Bapa
Salah satu ciri yang paling penting dan menonjol dari 144.000 adalah materai khusus dan nama yang mereka emban dalam dahi mereka (Wahyu 7:1-4; 14:1). Sesaat setelah materai khusus ini diamankan, kesukaran besar dan tujuh malapetaka terakhir dicurahkan kepada bumi yang tidak bertobat. Biasanya di Kitab Wahyu, ketika kita berpikir seseorang ditandai dan dimateraikan, itu membawa konotasi yang sangat negatif. Nyatanya, semuanya baik yang diselamatkan maupun binasa membawa sebentuk tanda atau materai di dahi atau tangan mereka.
Yehezkiel 9 mencatat sebuah penglihatan dimana hanya yang diselamtakan memperoleh tanda. Kriteria yang mengijinkan mereka untuk menerima tanda ini ialah mereka berdukacita karena dosa dan merindukan kemurnian. Firman TUHAN kepadanya: “Berjalanlah dari tengah-tengah kota, yaitu Yerusalem dan tulislah huruf T pada dahi orang-orang yang berkeluh kesah karena segala perbuatan-perbuatan keji yang dilakukan di sana.” (Yehezkiel 9:4). Lalu, hanya mereka yang memiliki tanda misterius ini yang tersisa dari malapetaka mengerikan yang akan datang.

Jadi, materai apakah yang ditemukan pada dahi dari 144.000? Yang terutama, itu tentulah Roh Kudus, “ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu. ” (Efesus 1:13). “Dan janganlah kamu mendukakan Roh Kudus Allah, yang telah memeteraikan kamu menjelang hari penyelamatan. ”  (Efesus 4:30). Sesungguhnya, siapapun yang memiliki tanda yang ‘baik’ memiliki Roh Tuhan. Tetapi lebih dari Roh Kudus, ada sesuatu yang lebih khusus mengenai materai yang unik ini. Sebagaimana Yesaya 8:16 mencatat, “Aku harus menyimpan kesaksian ini dan memeteraikan hukum ini di antara murid-muridku.”(Terjemahan KJV) Ini juga tentu seharusnya tidak mengejutkan kita, karena tiga kali dalam Kitab Wahyu,  umat yang diselamatkan diidentifikasikan sebagai orang-orang yang memelihara perintah Tuhan (Wahyu 12:17, 14:12, 22:14).

Itulah mengapa Musa pada tiga waktu yang berbeda mendorong umat Tuhan untuk menaruh Hukum Tuhan di tangan dan dahi mereka,. “Hal itu bagimu harus menjadi tanda pada tanganmu dan menjadi peringatan di dahimu, supaya hukum TUHAN ada di bibirmu” (Keluaran 13:9, Ulangan 6:8, 11:18).Tetapi materai atau tanda dengan nama Bapa memiliki makna yang jauh lebih dalam.

Ini adalahTentang Waktu
Semua materai pemerintahan umumnya memiliki 3 elemen: nama, gelar, dan daerah kekuasan dari sang penguasa. Contohnya dalam, Daniel 1:1 dibaca, “Nebukadnezar, raja Babel.” Anda memiliki nama, gelar resmi, dan wilayah kekuasaan. Didalam 10 Perintah, hanya satu perintah yang memiliki semua ciri dari sebuah materai – perintah yang keempat. Disana kita membaca “Sebab enam hari lamanya TUHAN menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, ” (Keluaran 20:11). Disini dalam perintah Hari Sabat, kita melihat nama Tuhan (TUHAN atau Yahweh), Gelar atau Jabatannya (Pencipta) dan daerah kekuasaan-Nya (langit dan bumi, laut dan segala isinya). Perintah mengenai hari Sabat hanyalah satu-satunya yang berulangkali dirujuk sebagai materai atau tanda dari kuasa Tuhan untuk mencipta dan menyelamatkan.
Misalnya, Keluaran 31:16,17 mengatakan “Maka haruslah orang Israel memelihara hari Sabat, dengan merayakan sabat, turun-temurun, menjadi perjanjian kekal. Antara Aku dan orang Israel maka inilah suatu peringatan untuk selama-lamanya, sebab enam hari lamanya TUHAN menjadikan langit dan bumi, dan pada hari yang ketujuh Ia berhenti bekerja untuk beristirahat.”

Selanjutnya, “Hari-hari Sabat-Ku juga Kuberikan kepada mereka menjadi peringatan di antara Aku dan mereka, supaya mereka mengetahui bahwa Akulah TUHAN, yang menguduskan mereka.” (Yehezkiel 20:12) “kuduskanlah hari-hari Sabat-Ku, sehingga itu menjadi peringatan di antara Aku dan kamu, supaya orang mengetahui bahwa Akulah TUHAN, Allahmu. ”  (Yehezkiel 20:20). Ingatlah, Alkitab tidak pernah menyebut hari itu sebagai Hari Sabat orang Yahudi. Dia memanggil Hari Sabat sebagai “Hari kudus-Ku” (Yesaya 58:13) dan “sabat TUHAN Allahmu” (Keluaran 20:10). Kita semua mengetahui bahwa semua hubungan cinta yang nyata membutuhkan investasi yang tetap berupa waktu yang berkualitas.  Sepanjang sejarah, setan sudah mencoba untuk mengikis hubungan Umat Tuhan dengan Pencipta mereka dengan memimpin mereka untuk melupakan atau menolak Hari Sabat-Nya yang kudus. Setiap Sabat, 144.000 menunjukkan bahwa Tuhan memiliki materai dan nama-Nya dalam pikiran mereka, karena mereka mengakui bahwa semua waktu mereka adalah milik Tuhan. Yesus berkata, “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.” (Matius 11:28). Memelihara hari Sabat menunjukkan bahwa mereka beristirahat dari segala pekerjaan mereka dan mempercayai Yesus.

Jadi Siapakah Mereka?
Pada saat kedatangan Yesus yang pertama, Dia memilih 12 orang untuk menjangkau Israel. “Kedua belas murid itu diutus oleh Yesus dan Ia berpesan kepada mereka: “Janganlah kamu menyimpang ke jalan bangsa lain atau masuk ke dalam kota orang Samaria,  melainkan pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel.” (Matius 10:5,6). Dengan kecurahan dari hujan awal, keduabelas rasul menjangkau ribuan selama kebangunan di hari Pentakosta. Mulanya mereka semua adalah Yahudi. “Waktu itu di Yerusalem diam orang-orang Yahudi yang saleh dari segala bangsa di bawah kolong langit.” (Kisah 2:5).

Dan saat kedatangan Yesus kedua kali, dari kecurahan hujan akhir (Roh Kudus), 12 kali 12.000 akan menjangkau kumpulan orang banyak yang besar disekeliling dunia. Kumpulan orang banyak yang besar bertobat dibawah pengaruh dan pengajaran 144.000!
Dalam Yoel 2;28,29, kita baca “Kemudian dari pada itu akan terjadi, bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia, maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat; orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi, teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan.  Juga ke atas hamba-hambamu laki-laki dan perempuan akan Kucurahkan Roh-Ku pada hari-hari itu. “

Tolong ingat, bahwa 144.000 bukanlah satu-satunya yang Yesus gunakan untuk berkhotbah di hari-hari akhir – seperti 12 rasul hanyalah sebagian dari 120 orang di ruangan atas yang memimpin kebangunan Pentakosta (Kisah 1:15). Yesus tidak hanya mengirim 12 rasul untuk berkhotbah di Israel, tetapi di waktu yang lain Dia mengirim kelompok 70 untuk berkhotbah (Lukas 10;1). 144.000 adalah pemimpin-pemimpin rohani dalam kebangunan ini dan bukan hanya satu-satunya yang berkhotbah.

Untuk klarifikasi lebuh jauh, marilah lihat beberapa dari banyak persamaan diantara 12 rasul dan 144.000:
12 Rasul
Yahudi literal
Pada waktu kedatangan yang pertama
Jumlahnya lengkap dan dimateraikan dengan Roh Kudus (Kisah 1-2)
Bekerja dengan Hujan Awal Roh Kudus (Kisah 2:17)
Buah sulung kedatangan Yesus yang pertama (Yakobus 1:18)
Ribuan orang Yahudi bertobat (Kisah 2:5)
Memiliki nama Yesus  (Kisah 3:16)
Tidak ada kepalsuan (Yohanes 1:47)
Mengikuti Yesus (Yohanes 1:37)
Memimpin ribuan orang menyatakan Raja Yesus dengan palem (matius 21;1-19)
Bekerja sebelum penganiayaan besar di Yerusalem (Kisah 8:1)
Keduabelas rasul menyanyikan lagu dengan Yesus (Matius 26:30)
Beristirahat pada Hari Sabat (Lukas 25:36; Kisah 17:2)
Tidak dicemari oleh ragi orang farisi (Markus 7;1:15)
Akan duduk di 12 takhta menghakimi (Matius 19:28)

144.000 Rasul
Israel Rohani (Galatia 3:29)
Pada waktu kedatangan yang kedua (Wahyu 7)
Jumlahnya lengkap lalu dimateraikan (Wahyu 8; Efesus 4:30)
Bekerja dengan Hujan Akhir Roh Kudus (Yoel 2:28)
Buah sulung kedatangan yang kedua (Wahyu 14:4)
Kumpulan orang banyak yang besar bertobat (Wahyu 7:9)
Memiliki nama Bapa (Wahyu 14:1)
Tidak terdapat dusta (Wahyu 14:5)
Mengikuti Anak Domba (Wahyu 14:4)
Memimpin kumpulan orang banyak yang besar menyatakan Raja Yesus dengan palem (Wahyu 7:9,10)
Bekerja sebelum penganiayaan besar di dunia (Daniel 12:1)
144.000 menyanyikan lagu dengan Anak Domba (Wahyu 14:3)
Memiliki Materai Sabat Tuhan dan Nama Bapa (Wahyu 7:1;14:1)
Tidak dicemari oleh doktrin Babel (Wahyu 14:4)
Akan duduk dengan Yesus menghakimi di 144.000 takhta (Wahyu 20:4)
Faktor yang paling penting adalah penekanan Alkitab tentang kondisi kelompok ini yang kudus. Ini menginngatkan kita bahwa Yesus memanggil kita semua untuk menjadi kudus. “Mereka adalah orang-orang yang tidak mencemarkan dirinya dengan perempuan-perempuan, karena mereka murni sama seperti perawan. Mereka adalah orang-orang yang mengikuti Anak Domba itu ke mana saja Ia pergi.” (Wahyu 14:4). Jika kita ingin mengikuti Anak Domba ke mana saja Ia pergi di surga, pertama-tama kita harus juga mengikuti Dia sepanjang jalan sekarang disini. Dan lalu kita dapat menyanyikan Nyanyian Musa dan Anak Domba.

Kesimpulan
Sesaat sebelum Tuhan mencurahkan Roh Kudus di Kisah 2, sesuatu yang menarik terjadi di Kisah 1. Murid-murid yang berkumpul menyaksikan Yesus naik dan mendengar ketika para malaikat menjanjikan bahwa Yesus akan kembali (ayat 11). Lalu mereka berdoa dan menyingkirkan semua perbedaan-perbedaan mereka di ruang atas (ayat 13). Salah seorang dari 12 rasul, Yudas, telah meninggal dan Dia perlu digantikan untuk mengembalikan jumlah 12 (ayat 26). Lalu segera setelah jumlah tersebut dilengkapi, Roh Kudus dicurahkan.

Yesus memberkati, melatih, dan memenuhi 12 orang dengan Roh Kudus untuk memimpin murid-murid-Nya untuk menjangkau bangsa Israel pada kedatangan-Nya yang pertama. Dia akan memberkati dan memilik 12 kali 12.000 untuk memimpin gereja-Nya menjangkau dunia bagi kedatangan-Nya yang kedua. Lalu disana akan ada kumpulan orang banyak yang besar sebagai hasil dari pengajaran mereka.


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *