SUNGAI MISSISSIPPI

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

Panjang Sungai Mississippi diperdebatkan karena pengukuran dapat berubah dari tahun ke tahun akibat banjir yang mengubah arah sungai.

Tim di Itasca State Park di Minnesota mengatakan Sungai Mississippi panjangnya 2.552 mil. Survei Geologi A.S. menerbitkan panjangnya 2.300 mil, dan Area Rekreasi dan Sungai Nasional Mississippi menunjukkan panjangnya 2.350 mil. Masing-masing kelompok ini menggunakan metode yang berbeda untuk menentukan panjang sungai, yang juga dapat berubah dari tahun ke tahun karena kondisi banjir.

Satu perubahan aliran bersejarah untuk Mississippi terjadi tiba-tiba pada bulan Maret 1876, ketika sungai berbelok pada arah yang baru di dekat kota Reverie, Tennessee. Ketika perbatasan antara Arkansas dan Tennessee diberlakukan pada tahun 1795, batas itu mengikuti bagian tengah Sungai Mississippi. Pada saat itu sungai mengalir ke barat laut kota. Tapi setelah perubahan itu, sungai mengalir ke tenggara Reverie, memotong dari Tipton County. Saat ini air terkadang mengalir di kedua sisi kota, dan secara teknis tanah untuk kota Reverie disebut “Pulau No. 35.”

Sungai besar bukanlah hal yang mudah untuk dibelokkan, tetapi begitulah cara Cyrus Agung, raja Persia, merebut Babel kuno. Belsyazar, raja Babilonia, mengadakan pesta untuk dewa-dewa negaranya, menggunakan bejana suci yang mereka rebut dari kuil Yahudi. Saat mereka merayakannya, tiba-tiba sebuah tangan misterius muncul dan menulis di dinding. Nabi Daniel dipanggil untuk menafsirkan tulisan itu dan menyatakan bahwa akhir kerajaan Belsyazar telah tiba. (Lihat Daniel 5.)

Tembok Babel dianggap tidak bisa ditembus. Sungai Efrat mengalir di bawah tembok dan melalui kota, dan di mana ia lewat, di bawah tembok, ada batangan besi yang dipasang untuk mencegah penyusup masuk. Cyrus memerintahkan tentaranya ke bagian hulu untuk mengalihkan sungai ke sebuah danau yang kering; akhirnya, level air turun cukup rendah bagi tentara untuk masuk di bawah gerbang diatas sungai dan menaklukkan kota.

Seorang raja memegang kekuasaan besar di tangannya. Posisi dan keputusannya dapat mempengaruhi banyak orang. Tetapi bahkan raja-raja yang paling sombong dalam Kitab Suci, seperti firaun pada zaman Musa atau Belsyazar pada zaman Daniel, masih tunduk pada Roh dan pemeliharaan Allah. Dalam apa yang tampak seperti pergantian kekuasaan yang hampir tidak dapat dipercaya, Cyrus, raja yang menaklukkan Babel, kemudian memberi perintah untuk memulihkan bait suci di Yerusalem. Tuhan mengubah arah hati seorang raja, dan Dia dapat melakukan hal yang sama hari ini di dalam hati Anda jika Anda mau.

Hati raja seperti batang air di dalam tangan Tuhan, dialirkanNya ke mana Ia ingini. Amsal 21:1.

-Doug Batchelor-


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *