TRANSPARANSI

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

Bangunan pertama dan terbesar di dunia yang menggunakan bahan kaca dalam jumlah yang besar adalah Crystal Palace, dibangun di London untuk digunakan dalam ‘Pameran Besar’ pada tahun 1851.

Pada masa itu, cor pelat kaca adalah penemuan baru dan ketika sedang mendesain sebuah ruang pameran yang akan dibangun di Hyde Park, Sir Joseph Paxton, seorang desainer taman Inggris yang terkenal, mendapat ide untuk membangun sebuah bangunan besar dari coran besi dan kaca yang tidak membutuhkan penerangan buatan. Pengunjung tercengang dengan dinding dan langit-langit yang jernih, yang paling banyak menggunakan material kaca dibanding gedung mana pun pada saat itu.

Jendela kaca pertama sama sekali tidak bening. Proses gelembung kaca ditiup kemudian diratakan menjadi panel dimulai akhir abad ketiga. Pada tahun 1550-an, jendela kaca semakin lebih umum dipakai tetapi masih dianggap sebagai barang mewah yang hanya menjadi milik orang super kaya. Jendela bertimbal diperkenalkan pada abad ke-17 dan pada abad ke-19 para insinyur mulai membuat panel kaca yang besar, datar, jernih, dan kuat dan pertama kali digunakan di konservatori dan rumah kaca.

Ayat kita pagi ini menggambarkan kehidupan seorang anak. Anak-anak tidak memiliki banyak hal untuk disembunyikan dan, seperti mengintip ke dalam rumah kaca, kita bisa mengamati perilaku mereka untuk memahami karakter mereka. Orang dewasa jauh lebih pintar dalam menyembunyikan pikiran dan motif mereka. Namun jika kita mempelajari perilaku seseorang dengan cermat, kita dapat melihat ke dalam jiwanya dan mengetahui karakternya.

Yesus mengajarkan, “Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat.” (Matius 5:37). Kata-kata Kristus menunjukkan bahwa pernyataan yang panjang dan rumit serta sumpah serapah tidak diperlukan bagi orang Kristen, yang janjinya harus sederhana, jelas, dan dapat dipercaya.

Natanael adalah seseorang dalam Alkitab yang menunjukkan karakter transparan. Hidupnya tidak mendung dan kabur. Yesus berkata tentang dia: “Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya!”(Yohanes 1:47). Murid ini tulus dan melayani Tuhan. Dia hidup selaras dengan kehendak Tuhan dan tidak munafik. Wakil Yesus ini memberi kita contoh menjalani kehidupan yang terbuka dan jujur ​​yang dapat dilihat oleh orang lain. Dia tidak menyembunyikan apa pun.

Seperti seorang anak yang sederhana, terbuka yang lugas dalam tindakannya, demikian juga seharusnya kita menjalani kehidupan yang transparan bagi Tuhan. Seperti istana kristal, orang lain akan melihat kita lalu melihat di dalam hati kita gambaran Yesus.

Anak-anak pun sudah dapat dikenal dari pada perbuatannya, apakah bersih dan jujur kelakuannya. Amsal 20:11.

-Doug Batchelor-


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *