TUBUH DAN JEMAAT

Belajar Alkitab
Mari bagikan artikel ini

Yesus dan banyak penulis Perjanjian Baru menggunakan bait suci dan tema-temanya sebagai sebuah alat pengajaran  untuk berbagai kebenaran rohani yang penting yang masih  berlaku hingga hari ini.

Tubuhmu adalah sebuah Bait Suci. Tuhan menginginkan  agar umat-Nya memperlakukan tubuh mereka dengan  kehati-hatian yang sama seperti para imam ketika  mereka melakukan pekerjaan di bait suci-Nya di bumi, membersihkannya dari segala dosa  dan kecemaran. “Atau tidak tahukah kamu,  bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang  kamu peroleh dari Allah,—dan bahwa  kamu bukan milik kamu sendiri? Sebab  kamu telah dibeli dan harganya telah lunas  dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan  tubuhmu!” (1 Korintus 6:19, 20) Lihat juga 1  Korintus 3:16, 17.

Tubuh Kristus adalah sebuah Bait Suci.

 Yesus juga  menghubungkan tubuh-Nya dengan bait suci. Ia  berkata, “Rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku  akan mendirikannya kembali.” Lalu kata orang Yahudi  kepada-Nya: “Empat puluh enam tahun orang  mendirikan Bait Allah ini dan Engkau dapat  membangunnya dalam tiga hari?” Tetapi yang dimaksudkan-Nya dengan Bait  Allah ialah tubuh-Nya sendiri. Kemudian,  sesudah Ia bangkit dari antara orang mati,  barulah teringat oleh murid-murid-Nya  bahwa hal itu telah dikatakan-Nya, dan  mereka pun percayalah akan Kitab Suci dan  akan perkataan yang telah diucapkan Yesus. (Yohanes 2:19-22).

Jemaat adalah sebuah Bait Suci.

Alkitab menjelaskan  bahwa sebagaimana bait suci kuno adalah sebuah  sarana untuk mengajarkan rencana keselamatan, tubuh  Kristus, jemaat, adalah juga berfungsi dalam  kapasitas yang sama sebagai bait suci  di dunia saat ini. “Kamu semua adalah  tubuh Kristus dan kamu masing-masing  adalah anggotanya” (1 Korintus 12:27). “Demikianlah kamu bukan lagi orang  asing dan pendatang, melainkan kawan  sewarga dari orang-orang kudus dan  anggota-anggota keluarga Allah, yang  dibangun di atas dasar para rasul dan para  nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru. Di dalam Dia tumbuh seluruh bangunan, rapi tersusun,  menjadi bait Allah yang kudus, di dalam Tuhan. Di dalam Dia  kamu juga turut dibangunkan menjadi tempat kediaman  Allah, di dalam Roh” (Efesus 2:19–22). Lihat juga 1 Petrus 2:5.


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *