YANG MENGHIJAU

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

“Sebab sama seperti Bapa membangkitkan orang-orang mati dan menghidupkannya, demikian juga Anak menghidupkan barangsiapa yang dikehendaki-Nya” Yohanes 5:21.

Beberapa waktu lalu saya mendengar sebuah khotbah yang sangat menggugah oleh saudara pemimpin gereja Walter Wright. Pekabarannya, yang berdasar pada cerita dari Kisah Para Rasul 3 tentang seorang pria lumpuh yang melompat-lompat, itu sudah cukup mengesankan; namun ditambah lagi dengan alasan lain. Sekitar lima bulan sebelumnya Pendeta Wright telah didiagnosis kanker dl paha kanannya, dan ini merupakan penyajian yang pertama sejak pemulihannya. Ia berbicara dengan kejelasan yang menggugah dari seorang yang telah berada di ujung kematian dan kembali untuk menceritakan mengenai hal itu.

Pendeta Wright dan istrinya menerima berita yang menyedihkan itu pada tanggal 9 Juni. Prognosanya menunjukkan kemungkinan pembedahan untuk mengangkat kaki kanannya, diikuti dengan kesempatan yang tidak pasti terhadap kemampuan bertahan hidup. Ia menceritakan bagaimana ramalan itu telah membuatnya hampir putus asa, namun betapa doa-doa yang dilayangkan oleh orang-orang yang diketahui dan yang tidak diketahui, telah memelihara dia.

Ia suka berkebun dan, beberapa hari setelah mendengar prognosa itu, ia beserta istrinya sedang berada di halaman mereka, sedang mengagumi dua pohon apel muda yang telah mereka tanam—sebuah apel lezat warna keemasan dan sebuah apel lezat warna merah. Pohon itu menghasilkan 14 buah apel. Karena melihat ada seekor lebah Jepang pada daunnya, ia mengambil insektisida dan menyemprot pohon itu seluruhnya.

Tetapi hari berikutnya daun-daunnya menjadi coklat. Dalam waktu singkat layu dan gugur. Apelnya juga berjatuhan—semua kecuali dua.

Sepertinya hanya itu yang sisa. Ia dan istrinya dikelilingi oleh kematian.

Kemudian sesuatu yang luar biasa terjadi: pohon-pohon mulai berkuncup! Mereka hidup di musim semi kedua, dan tidak lama didapati rimbun dengan dedaunan hijau. Bagi keluarga Wrights, itu merupakan tanda pengharapan dari Allah yang penuh kasih.

Memasuki bulan November pohon-pohon tetap hijau, cukup lama setelah segala sesuatu dingin dan gundul karena serangan musim dingin di Michigan. Dan kedua apel itu masih ada, tetapi sekarang keduanya telah bertumbuh padat dan penuh. Pendeta dan nyonya Wright memetik dan menggigitnya. Itu adalah apel yang paling manis dan lezat yang pernah mereka rasakan! Dengan tiap gigitan, ia berkata, ia dan istrinya mengatakan dan memikirkan, “Haleluya!”

Ahli bedah mengangkat kanker itu—dan mereka tidak perlu mengorbankan kakinya.

Ps. William G. Johnsson – Hati yang Berlimpah Kasih Karunia, hlm. 148

Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *