DEKAT KEPADA ANAK

YESUS DALAM KELUARGA KITA

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

“Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka  ” Matius 18:20.

Keluarga yang berdoa bersama tinggal bersama-sama” lebih dari sekedar kata-kata klise bagi keluarga Richards, oleh karena berdoa telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari hidup saya. Saya ingat pada waktu saya masih berumur 5 tahun bagaimana ayah memanggil seluruh keluarga kami untuk berbakti bersama. Saya duduk di pangkuan ayah sementara ia membacakan cerita Alkitab. Lalu kami menyanyi dan berlutut bersama sementara ayah mengucapkan doa. Sering masing-masing kami mendapat giliran untuk mengucapkan doa.

Teladan yang diberikan orangtua saya telah menolong saya mendirikan mezbah keluarga kami di atas dasar yang kokoh. Doa dalam keluarga kami sangat banyak artinya. Kami tidak pernah melupakan kebaktian keluarga. Pada waktu tiga orang anak kami masih kecil-kecil, semua kami menyukai kebaktian keluarga, khususnya pada hari Jumat malam bilamana hari Sabat tiba. Pada malam musim dingin, kami berkumpul mengelilingi perapian dan menyanyikan lagu-lagu rohani. Lalu masing-masing anggota keluarga akan menceritakan apa yang Allah telah lakukan kepada mereka sepanjang pekan. Kadang-kadang masing-masing kami akan membacakan ayat kesukaannya.  Akhirnya kami akan berlutut bersama dalam lingkaran keluarga, saling berpegangan tangan dan berdoa.

Jika kehidupan keluarga sudah lain, pertengkaran, dan saling tidak percaya telah merasukinya, maka obatnya ialah berkumpul dan berdoa bersama. Kebaktian keluarga mengikat anggota keluarga, mengikat keharmonisan, dan pengaruhnya tetap baik. Saya tidak akan pernah lupa arti kebaktian keluarga bagi saya, sebagai seorang pemuda, mendengar ayah saya mendoakan saya.

Bilamana keluarga Kristen berkumpul berdoa, Yesus berjanji, “Di situ Aku ada di tengah-tengah mereka.” Adalah benar nyanyian yang mengatakan: “Yesus dalam keluarga amatlah senang, amatlah senang.” Berbakti bersama menarik keluarga kepada Yesus. Itulah sebabnya Yesus mengundang kita, “Marilah kepada-Ku” (Matius 11:28) dan beristirahatlah di hadirat-Ku.

Kita terlalu sibuk sepanjang hari. Pesawat berangkat, sekolah sudah mulai, sirene sudah berbunyi, klakson berbunyi—sudah waktunya untuk pergi! Banyak orang tidak mempunyai waktu untuk mengumpulkan keluarga bersama dan berlutut untuk berbicara kepada Allah; tetapi bilamana kita melakukannya, sesuatu akan terjadi dalam keluarga kita. Yesus menarik kita semakin dekat satu sama lain bilamana kita berdoa bersama.

Ps. H.M.S. Richards. JR – Kabar Baik yang Abadi, hlm.  102

Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *