BURUNG GAJAH

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

Sekitar awal tahun 1600-an, penjelajah Arab dan India mulai kembali dari pantai Afrika timur dan melaporkan adanya burung yang dua kali lebih tinggi dari manusia dan tiga kali lebih besar dari burung unta. Tentu, cerita mereka diejek … sampai saat mereka membawa bukti: telur yang kelilingnya mencapai tiga kaki! Itu adalah telur Aepyornis—burung raksasa yang tidak bisa terbang yang hanya ditemukan di pulau Madagaskar. Hari ini Aepyornis lebih dikenal sebagai burung gajah karena cerita yang diceritakan Marco Polo tentang seekor burung yang begitu kuat sehingga bisa mengangkat seekor gajah.

Meski kini telah punah, burung gajah adalah burung terbesar yang pernah hidup. Para ilmuwan memperkirakan tingginya 11 kaki dan beratnya 900 pon. Sebagai perbandingan, seekor burung unta yang sangat besar, bisa mencapai 9 kaki dan 300 pon. Pada saat Prancis menetap di Madagaskar pada 1640-an, burung gajah sudah menjadi sangat langka. Penampakan terakhir seekor burung gajah hidup adalah pada tahun 1649. Sejarah penduduk asli di Madagaskar menggambarkan burung gajah sebagai raksasa yang pemalu namun sangat baik. Kemungkinan kepunahannya oleh karena orang-orang yang menyerbu sarangnya untuk mengambil telur yang luar biasa besarnya.

Bahkan, telurnya lebih besar dari telur dinosaurus. Salah satu spesimen utuh terbesar dengan sumbu panjangnya berukuran 35 inchi dan mungkin memiliki kapasitas lebih dari dua galon. Beberapa ahli biologi telah meneliti bahwa ukuran telur-telur ini adalah ukuran telur fungsional, yang berarti telur burung gajah yang telah punah ini adalah sel tunggal terbesar yang pernah ada di Bumi.

Banyak orang mengira burung gajah hanya mitos sampai mereka melihat bukti yang tak terbantahkan. Sayangnya, terlepas dari bukti alkitabiah, beberapa orang masih berpikir bahwa iblis adalah binatang mitos dengan kuku kambing dan ekornya yang bercabang. Tetapi Alkitab menjelaskan bahwa iblis itu nyata—dan musuh yang tangguh. Petrus menggambarkan dia sebagai “singa yang mengaum, mencari siapa yang dapat ditelannya” (1 Petrus 5:8). Namun iblis bisa dilawan! Petrus juga memperingatkan kita untuk berjaga-jaga, waspada, dan teguh dalam iman kita dan berjanji bahwa pada akhirnya “Allah, sumber segala kasih karunia, yang telah memanggil kamu dalam Kristus kepada kemuliaan-Nya yang kekal, akan melengkapi, meneguhkan, menguatkan dan mengokohkan kamu, sesudah kamu menderita seketika lamanya” (1 Petrus 5:10).

Dan naga besar itu, si ular tua itu, yang disebut Iblis atau Satan, yang menyesatkan seluruh dunia: dilemparkan ke bawah; ia dilemparkan ke bumi, Bersama-sama dengan malaikat-malaikatnya. Wahyu 12:9.

-Doug Batchelor-


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *