Pada tahun 1904, seorang tukang pos di Havana, Kuba, membaca di sebuah surat kabar bahwa Olimpiade tahun itu akan diadakan di St. Louis, Missouri. Saat itulah Felix Carvajal dengan tinggi badan 5 kaki-1 inci tiba-tiba memutuskan untuk berlari di Olimpiade. Hampir tanpa uang sepeser pun, dan tanpa pengalaman atau sponsor resmi, Felix memutuskan untuk membiayai dirinya ke Olimpiade.
Setelah bekerja, dia akan pergi ke Central Plaza Havana dan berlari berputar-putar untuk menarik orang banyak. Dia kemudian akan mengumumkan niatnya untuk mendapatkan penghargaan olimpiade yang nantinya akan dipersembahkan untuk Kuba. Penontonnya yang apresiatif menyumbangkan cukup uang untuk membantunya mengikuti perlombaan dan mengamankan biaya perjalanan Felix dengan kapal uap menuju New Orleans.
Namun, biaya perjalanan kapal cukup mahal dan malangnya, uang yang tersisa, dicuri orang di New Orleans. Tanpa gentar, Felix Carvajal berjalan, berlari, dan menumpang sepanjang 700 mil perjalanan ke St. Louis, tiba beberapa saat sebelum maraton dimulai. Hari itu suhu 100 derajat, dan Felix mengenakan celana wol, sepatu yang berat, dan baret bulu. Perlombaan ditunda untuk menunggu celana Felix dipotong memjadi pendek agar leluasa dipakai marathon. Kemudian, dengan cepat, ke-31 pelari itu melesat.
Hebatnya, Felix terus melangkah dengan mudah, tampaknya tidak peduli dengan kemenangan, bahkan mengobrol dengan para pengamat. Felix belum makan selama lebih dari dua hari, dan hanya ada satu stasiun air di rute yang jauhnya melebihi 26 mil dengan suhu yang panas dan berdebu, hingga dia memetik beberapa apel dari kebun terdekat. Sayangnya, apel hijau yang dimakannya memicu kram pada perutnya yang memilukan, menyebabkannya berhenti sejenak sehingga banyak menit berharga yang terbuang.
Hebatnya, Felix masih menempati posisi keempat di antara para pelari terbaik dunia. Dipuji oleh pers internasional atas tekad dan sikapnya yang ramah, ia kembali ke Kuba sebagai pahlawan dan melanjutkan pekerjaannya mengantarkan surat. Kita percaya Felix akan memenangkan maraton Olimpiade 1904 jika dia melakukan persiapan yang memadai.
Apakah Anda siap untuk memenangkan perlombaan rohani Anda? Alkitab mengatakan untuk menjadi sukses kita harus menguasai diri dan tetap “bersahaja” dalam segala hal. Ingatlah hadiahnya—bukan “mahkota yang mudah rusak”, tetapi mahkota yang bertahan selamanya!
Tiap-tiap orang yang turut mengambil bagian dalam pertandingan, menguasai dirinya dalam segala hal. Mereka berbuat demikian untuk memperoleh suatu mahkota yang fana, tetapi kita untuk memperoleh suatu mahkota yang abadi. 1 Korintus 9:25.
-Doug Batchelor-