AKANKAH KITA AKAN MENGENAL SANAK SAUDARA/KEKASIH KITA DI SURGA?

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

Saya ingin menjawab pertanyaan ini dengan menanyakan yang lain: Ketika orang yang diselamatkan masuk surga, akankah persepsi dan pengamatan mereka menjadi lebih baik atau lebih buruk? Jelas, ini akan menjadi lebih baik. Alkitab berkata, “Karena sekarang kita melihat dalam cermin suatu gambaran yang samar-samar, tetapi nanti kita akan melihat muka dengan muka. Sekarang aku hanya mengenal dengan tidak sempurna, tetapi nanti aku akan mengenal dengan sempurna, seperti aku sendiri dikenal” (1 Korintus 13:12). Kita dapat mengenali orang yang kita cintai sekarang, dan di surga kemampuan itu akan menjadi lebih kuat.

 Ingat ketika Yesus menampakkan diri di hadapan Petrus, Yakobus, dan Yohanes, para murid itu dapat juga mengenali Musa dan Elia — yang telah menerima tubuh baka mereka. Petrus berkata, “Tuhan, betapa bahagianya kami berada di tempat ini. Jika Engkau mau, biarlah kudirikan di sini tiga kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa dan satu untuk Elia.” (Matius 17: 4). Mungkin saja di surga, kita bahkan bisa mengenali orang yang belum pernah kita temui atau lihat sebelumnya. Mereka mungkin hidup pada waktu yang berbeda, tetapi mereka tetap memiliki identitas pribadi masing-masing.

 Jelas sekali, di surga kita tidak akan memiliki tubuh yang sama dengan yang kita miliki di Bumi. Itu adalah sesuatu yang patut disyukuri! Rasul Paulus memberi tahu kita, “Sesungguhnya aku menyatakan kepadamu suatu rahasia: kita tidak akan mati semuanya, tetapi kita semuanya akan diubah, dalam sekejap mata, pada waktu bunyi nafiri yang terakhir. Sebab nafiri akan berbunyi dan orang-orang mati akan dibangkitkan dalam keadaan yang tidak dapat binasa dan kita semua akan diubah. Karena yang dapat binasa ini harus mengenakan yang tidak dapat binasa, dan yang dapat mati ini harus mengenakan yang tidak dapat mati.” (1 Korintus 15: 51–53).

 Setelah penyaliban-Nya, murid-murid Yesus dapat mengenali-Nya dalam keadaan tubuh-Nya yang sudah berubah dan kekal. Jadi orang yang kita cintai akan mengenal kita, dan kita akan mengenal orang yang kita cintai. Kita tidak perlu berjalan-jalan dan mengambil sidik jari di surga untuk mengidentifikasi orang, karena pengetahuan kita akan bertambah.

Dalam sekejap mata, pada waktu bunyi nafiri yang terakhir. Sebab nafiri akan berbunyi dan orang-orang mati akan dibangkitkan dalam keadaan yang tidak dapat binasa dan kita semua akan diubah. Karena yang dapat binasa ini harus mengenakan yang tidak dapat binasa, dan yang dapat mati ini harus mengenakan yang tidak dapat mati.

1 Korintus 15:52, 53

-Doug Batchelor-


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *