ALLAH DAPAT MENGGUNAKAN KETERAMPILAN BIASA

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

Disanggupkan melalui Roh
Berkatalah Musa kepada orang Israel: “Lihatlah, Tuhan menunjuk Bezaleel bin Uri bin Hur, dari suku Yehuda, dan telah memenuhinya dengan Roh Allah, dengan keahlian, pengertian dan pengetahuan, dalam segala macam pekerjaan. Kel 35:30, 31.

Keterampilan dalam arti yang umum adalah karunia dari Allah. Ia memberikan sekaligus karunia dan hikmat untuk menggunakannya dengan benar. Bila Ia menghendaki suatu pekerjaan di kerjakan di bait suci, Ia berkata, “Lihat, telah Kutunjuk Bezaleel bin Uri bin Hur, dari suku Yehuda, dan telah Ku-penuhi dia dengan Roh Allah, dengan keahlian dan pengertian dan pengetahuan, dalam segala macam pekerjaan”(Kel 31:2, 3). Melalui nabi Yesaya Tuhan berkata, “Pasanglah telinga dan dengarkanlah suaraku; perhatikanlah dan dengarkanlah perkataanku! Setiap harikah orang membajak, mencangkul dan menyisir tanahnya untuk menabur?”

“Bukankah setelah meratakan tanahnya ia menyerakkan jintan hitam dan menebarkan jintan putih, menaruh gandum jawawut dan jelai kehilam-hitaman dan sekoi di pinggirnya? Mengenai adat kebiasaan ia telah diajari dan diberi petunjuk oleh Allahnya. Sebab jintan hitam tidak diirik dengan eretan pengirik, dan roda gerobak tidak dipakai untuk menggiling jintan putih, tetapi jintan hitam diirik dengan memukul-mukulnya dengan galah, dan jintan putih dengan tongkat. Apakah orang waktu mengirik memukul gandum sampai hancur? sungguh tidak, orang tidak terus menerus memukulnya sampai hancur! Dan sekalipun orang menjalankan di atas gandum itu jentera gerobak dengan kudanya, namun orang tidak akan menggilingnya sampai hancur! Dan ini pun datangnya dari Tuhan semesta alam; Ia ajaib dalam keputusan dan agung dalam kebijaksanaan”(Yes 28:25-29).

Allah memberikan karunia-Nya sesuai keinginan-Nya. Ia mengaruniakan satu karunia kepada seseorang, dan karunia yang lain kepada orang lain, tetapi semuanya untuk kebaikan tubuh itu seutuhnya. Tuhanlah yang mengatur sebagian melayani sesuatu bidang pekerjaan dan sebagian lagi dalam bidang lain — semuanya bekerja di bawah Roh yang sama. Menyadari akan rencana ini akan menjadi suatu pelindung terhadap persaingan yang tidak sehat, kesombongan, kecemburuan, atau tidak menghargai satu sama lain. Hal itu akan memperkuat persatuan dan saling mengasihi. — Counsels to Parents and Teachers, hlm. 314, 315.


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *