Saatnya Bertobat

ALLAH PENGAMPUN

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

“Berbahagialah orang yang diampuni pelanggarannya, yang dosanya ditutupi! Berbahagialah manusia, yang kesalahannya tidak diperhitungkan TUHAN, dan yang tidak berjiwa penipu!” (Mazmur 32:1, 2)

Perasaan telah diampuni memberikan suatu sukacita yang yang sangat luar biasa. Mengapa? Kerena umumnya perasaan berdosa, maupun perasaan bersalah, merupakan beban yang sangat berat yang dialami seseorang yang dapat merusak tubuh, mental dan rohaninya. Banyak penyakit yang dapat timbul akibat adanya perasaan bersalah. Bahkan berbagai penelitian menunjukkan bahwa 90% dari penyakit timbul akibat pikiran yang terganggu atau stress. Perasaan bersalah memberikan kontribusi kepada banyaknya stress dalam pikiran banyak orang.

Nah, kita sangat bersyukur oleh sebab Tuhan kita adalah Tuhan Pengampun. Inilah yang diminta Raja Daud, sebagai salah satu penulis Alkitab Perjanjian Lama, setelah ia melakukan dosa yang mengganggu pikirannya, yang tertulis dalam Mazmur 51:1,11, “Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, hapuskanlah pelanggaranku menurut rahmat-Mu yang besar! . . . Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu, dan janganlah mengambil roh-Mu yang kudus dari padaku!” Raja Daud berdoa memohonkan ini kepada Tuhan setelah ia melakukan perjinahan dan pembunuhan. Ia jelas menyadari bahwa hanya Tuhan sajalah yang dapat memberikan pengampunan kepadanya. Satu penghiburan yang Daud alami adalah adanya kepastian bahwa Tuhan itu penuh dengan belas kasihan dan siap memberikan pengampunan bagi mereka yang memohonkan pengampunan dari Tuhan, sebagaimana yang tertulis dalam Mazmur 103:11-14, “tetapi setinggi langit di atas bumi, demikian besarnya kasih setia-Nya atas orang-orang yang takut akan Dia; sejauh timur dari barat, demikian dijauhkan-Nya dari pada kita pelanggaran kita. Seperti bapa sayang kepada anak-anaknya, demikian TUHAN sayang kepada orang-orang yang takut akan Dia. Sebab Dia sendiri tahu apa kita, Dia ingat, bahwa kita ini debu.”

Lebih lanjut Mikha menggambarkan Allah sebagai Allah pengampun dengan kata-kata, “Siapakah Allah seperti Engkau yang mengampuni dosa, dan yang memaafkan pelanggaran dari sisa-sisa milik-Nya sendiri; yang tidak bertahan dalam murka-Nya untuk seterusnya, melainkan berkenan kepada kasih setia? Biarlah Ia kembali menyayangi kita, menghapuskan kesalahan-kesalahan kita dan melemparkan segala dosa kita ke dalam tubir-tubir laut.” Mikha 7:18.19.

Sungguh ayat ini menggambarkan keluar biasaan Tuhan yang penuh pengampunan itu. Nabi Hosea juga menyebutkan Allah sebagai pengampun yang siap memberikan pengampunan seperti tertulis dalam Hosea 14:4, “Aku akan memulihkan mereka dari penyelewengan, Aku akan mengasihi mereka dengan sukarela, sebab murka-Ku telah surut dari pada mereka.”

Kita sangat bersyukur oleh sebab Allah kita adalah Allah pengampun. Tidak peduli berapa besar dosa dan kesalahan yang telah kita perbuat, Ia siap untuk mengampuni bila kita datang kepadaNya. Kiranya kita tidak menyia-nyiakan pengampunan yang datang daripada Tuhan yang mengasihi kita.

Kathleen-Jonathan Kuntaraf


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *