ANGIN BESAR

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

Banyak yang ingin membangun jembatan untuk menghubungkan San Francisco dengan Marin County. San Francisco adalah kota Amerika terbesar yang masih dilayani terutama oleh kapal feri. Para ahli mengatakan bahwa jembatan tidak dapat dibangun melintasi selat sepanjang 6.700 kaki. Selat itu memiliki air pasang dan arus yang kuat dan berputar-putar, kedalaman mencapai 500 kaki di tengah serta angin kencang yang sering bertiup. Mereka juga mengatakan angin kencang dan kabut yang pekat akan menghalangi konstruksi dan operasi.

Ketika konstruksi Jembatan Golden Gate dimulai pada tanggal 5 Januari 1933, Joseph B. Strauss, insinyur utama, bersikeras untuk menggunakan tindakan pencegahan keselamatan yang paling ketat dalam sejarah pembangunan jembatan. Topi keras, tidak umum digunakan, dengan kacamata bebas kabut dirancang khusus untuk pekerja. Krim tangan dan wajah khusus melindungi para pekerja dari angin yang terus-menerus menyengat.

Tindakan pencegahan kecelakaan yang paling mencolok adalah jaring pengaman, tergantung di bawah seluruh lantai jembatan dari ujung ke ujung. Selama konstruksi, jaring menyelamatkan nyawa 19 orang. Kondisi cuaca telah menghentikan kontruksi jembatan tiga kali: 1 Desember 1951, karena hembusan 69 mph; 23 Desember 1982, karena kecepatan angin 70 mph; dan 3 Desember 1983, karena hembusan angin 75 mph.

Murid-murid Yesus pernah menemukan nyawa mereka terancam karena angin kencang saat berlayar melintasi danau. “Dan ketika mereka sedang berlayar, Yesus tertidur. Sekonyong-konyong turunlah taufan ke danau, sehingga perahu itu kemasukan air dan mereka berada dalam bahaya” (Lukas 8:23). Namun angin tidak menghentikan Dia untuk tidur di kapal. “Ia pun bangun, lalu menghardik angin dan air yang mengamuk itu. Dan angin dan air itu pun reda dan danau itu menjadi teduh.” (ay. 24).

Para ahli mengatakan jembatan tidak dapat dibangun melintasi selat dosa yang sangat dalam dan angin cobaan yang kencang. Tetapi Kristus menjadi jembatan ke surga. Yesus menyerahkan nyawa-Nya agar kita dapat menyeberang dengan aman ke negeri yang lebih baik. Saya senang Tuhan kita tidak mendengarkan para ahli!

Dan heranlah orang-orang itu, katanya: “Orang apakah Dia ini, sehingga angin dan danau pun taat kepada-Nya?”. Matius 8:27.

-Doug Batchelor-


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *