APAKAH KITA MASIH DIBAWAH HUKUM PERJANJIAN LAMA SEHUBUNGAN DENGAN MAKANAN HARAM DAN HALAL?

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

Banyak orang yang menanyakan pertanyaan ini mengutip Roma 6:14 “Sebab kamu tidak akan dikuasai lagi oleh dosa, karena kamu tidak berada di bawah hukum Taurat, tetapi di bawah kasih karunia” atau Kolose 2, dengan mengatakan, “Sepertinya kita bisa makan apa saja yang ingin kita makan sekarang.” Ini pertanyaan yang wajar, tetapi kita perlu berhati-hati untuk membedakan apa yang sebenarnya diajarkan Alkitab dalam ayat-ayat ini. Jika kita tidak hati-hati, kita bisa melompat ke kesimpulan dan menghubungkan dua poin yang sebenarnya tidak berhubungan—dan akhirnya memutarbalikkan kehendak Tuhan.

Pertama, izinkan saya mengklarifikasi bahwa ayat ayat dalam Kolose 2 berbicara tentang hukum upacara tentang jenis dan bayangan yang menunjuk ke depan pada kematian Yesus; hukum ini tidak memiliki arti lebih jauh di luar salib. Ayat 14 menyatakan, “dengan menghapuskan surat hutang, yang oleh ketentuan-ketentuan hukum mendakwa dan mengancam kita. Dan itu ditiadakan-Nya dengan memakukannya pada kayu salib”. Upacara di tempat kudus yang terkait dengan pengorbanan Kristus digenapi di Kalvari. Mereka tidak lagi diperlukan.

Namun, hukum kesehatan sebenarnya mendahului zaman Musa dan sistem bait suci; hukum ini dapat ditemukan pada zaman Nuh dan banjir. Selama waktu ini, Tuhan dengan jelas mengidentifikasi perbedaan antara hewan halal dan yang haram. “Dari segala binatang yang tidak haram haruslah kauambil tujuh pasang, jantan dan betinanya, tetapi dari binatang yang haram satu pasang, jantan dan betinanya” (Kejadian 7:2). Mereka harus mengambil lebih banyak hewan yang halal sehingga mereka bisa memakannya, karena semua tumbuh-tumbuhan hancur setelah banjir; hewan-hewan najis itu tidak terancam dikonsumsi oleh keluarga Nuh.

Akhirnya, peringatan Paulus dalam Roma 6:14 diberikan dalam konteks mereka yang berusaha memperoleh keselamatan dengan menaati hukum. Orang Kristen menyadari bahwa mereka hanya diselamatkan oleh jasa Kristus. Mencoba untuk mendapatkan surga melalui ‘usaha’ adalah cara yang pasti untuk melewatkan karunia ini. Namun ketika Yesus diterima di dalam hati, kita harus berhasrat untuk menaati perintah-perintah untuk menunjukkan kasih kita kepada-Nya (Yohanes 14:15).

Aku menjawab: Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah. 1 Korintus 10:31.

-Doug Batchelor-


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *