BENTENG TAJAM

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

Tikus kayu adalah hewan pengerat nokturnal asal Amerika Utara. Makhluk sosial ini memakan biji-bijian, buah-buahan, akar, dan tumbuh-tumbuhan dan beberapa serangga untuk mendapatkan protein tambahan. Mereka bisa tumbuh hingga 20 inci, termasuk ekornya. Tikus kayu juga disebut tikus penimbun karena mereka memiliki kebiasaan mengumpulkan berbagai macam bahan buatan untuk sarang mereka. Terutama mereka suka menyimpan benda-benda kecil, cerah, berkilau seperti timah, kaca berwarna, kerang, koin, dan batu.

Tikus kayu juga kadang-kadang disebut tikus pedagang karena mitos populer bahwa ketika mengambil sesuatu, ia selalu meninggalkan pengganti. Faktanya, apa yang sebenarnya terjadi adalah, saat membawa sesuatu, tikus ini melihat objek lain yang lebih menarik, lalu menjatuhkan objek pertama untuk mengambil yang kedua.

Tikus penimbun ini membangun sarang besar di tepian batu, di hutan, dan di ladang. Sarang yang besar biasanya terbuat dari batang, ranting, dan daun dan tingginya bisa mencapai empat kaki. Tetapi sarang besar ini membuat hampir mustahil bagi tikus kayu yang hidup di gurun terbuka untuk menyembunyikan rumah mereka dari musuh. Ternyata, Tuhan telah memberi tikus penimbun ini kebijaksanaan untuk menggunakan sumber daya alam di gurun untuk mengatasi masalah ini.

Tikus kayu ini menutupi sarangnya yang mencolok dengan tanaman kaktus; kemudian, untuk perlindungan tambahan, ia menempatkan potongan duri kaktus di sekitar pintu masuk sarang. Hebatnya, tikus kayu kecil itu dapat dengan mudah mengacak-acak duri kaktus yang panjang dan tajam tanpa terluka. Ini adalah salah satu dari sedikit hewan yang dapat menavigasi dengan aman di antara duri untuk mencari makanan.

Coyote yang mencoba memancing tikus kayu keluar dari sarangnya akan sangat kesal! Tikus kayu ini telah bersiap sebelumnya dan tidak perlu takut pada anjing hutan yang cerdik. Rumahnya terlindungi dengan sangat baik sehingga seolah-olah itu adalah benteng yang dipertahankan oleh tentara dengan pedang terhunus. Dan sama seperti Tuhan melindungi tikus kayu di rumahnya di gurun, kita dapat dilindungi dari godaan musuh dengan mengumpulkan harta kebenaran dan mengelilingi diri kita dengan “pedang Roh”! Firman Tuhan adalah keamanan kita.

Dan terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah. Efesus 6:17.

-Doug Batchelor-


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *