KALAJENGKING DAN NABI

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

Dalam kondisi normal di alam liar, seekor kalajengking muncul dalam bermacam variasi warna cokelat dan hitam. Tetapi di bawah sinar ultraviolet, untuk alasan yang belum ditemukan, kalajengking berubah menjadi fluoresens — yang memudahkan para ilmuwan untuk mempelajarinya di malam hari.

Sebagai serangga berbisa dengan eksterior tangguh dan penyengat yang tajam, penampilan kalajengking tampak mengancam. Serangga ini juga sangat kuat dan bahkan bisa bertahan beku di malam hari; namun keesokan paginya segera kembali normal dan berjalan tanpa terluka. Ia bahkan dapat hidup dengan makanan yang sangat sedikit untuk jangka waktu yang lama, tetapi sebagai serangga karnivora yang mampu bertahan di banyak lingkungan, ia dapat memakan apa saja yang diinginkannya.

Dalam Perjanjian Lama, Tuhan menggunakan gambar kalajengking untuk mengilustrasikan sesuatu kepada nabi Yehezkiel, yang telah dipanggil untuk bernubuat kepada Israel. Di hadapan bangsa yang marah dan memberontak, Yehezkiel pasti takut, tetapi Allah meyakinkannya: “Dan engkau, anak manusia, janganlah takut melihat mereka maupun mendengarkan kata-katanya, biarpun engkau di tengah-tengah onak dan duri dan engkau tinggal dekat kalajengking. Janganlah takut mendengarkan kata-kata mereka dan janganlah gentar melihat mukanya, sebab mereka adalah kaum pemberontak. Sampaikanlah perkataan-perkataan-Ku kepada mereka, baik mereka mau mendengarkan atau tidak, sebab mereka adalah pemberontak“ (Yeheskiel 2:6,7)

Respons Israel terhadap kata-kata Tuhan melalui nabi-Nya, kemungkinan besar sangat mengancam, sehingga gambar kalajengking beracun memang tepat! Tetapi Tuhan meyakinkan Yehezkiel untuk tidak takut. Ketika Tuhan memanggil kita untuk suatu tugas, Dia akan selalu berjalan di samping kita.

-Doug Batchelor-


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *