Menurut Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa, sekitar 925 juta orang di dunia kekurangan gizi—itu satu dari tujuh orang. Gizi buruk membunuh setidaknya 5.000.000 anak setiap tahun. Kelaparan hanyalah salah satu masalah yang menyayat hati yang mempengaruhi orang miskin dan orang yang membutuhkan. Air minum bersih dan perawatan medis yang layak adalah dua kebutuhan yang penting, dan masih banyak lagi kebutuhan lainnya.
Mazmur 113 mengatakan bahwa Allah “mengangkat orang miskin dari debu, dan mengangkat orang miskin dari timbunan abu, supaya Ia mendudukkan dia bersama para pembesar” (ay. 7, 8). Ini menunjukkan nilai besar yang Tuhan tempatkan pada orang miskin. Alkitab berkata, “Bukankah Allah telah memilih orang-orang yang dianggap miskin oleh dunia ini untuk menjadi kaya dalam iman dan menjadi ahli waris Kerajaan yang telah dijanjikan-Nya kepada mereka yang mengasihi Dia?” (Yakobus 2:5). Orang-orang yang menderita dalam kemiskinan sama pentingnya bagi Tuhan yang adalah penguasa bangsa-bangsa. Mereka pasti adalah anak-anak-Nya.
Sangat mudah untuk merasa sedih oleh statistik, bahkan untuk terpana namun tidak bertindak. Lagi pula, apa yang dapat dilakukan seseorang terhadap tragedi dan keputusasaan yang begitu meluas? Yang benar adalah kita semua dapat melakukan sesuatu, setidaknya dalam beberapa cara kecil, untuk meringankan penderitaan di dunia.
Kasih kepada Tuhan mewajibkan kita untuk bertindak. Sebagai duta Kristus, kita harus melanjutkan pekerjaan-Nya mengangkat yang membutuhkan dengan kasih kita.
Siapakah seperti Tuhan, Allah kita, yang diam di tempat yang tinggi, yang merendahkan diri untuk melihat ke langit dan ke bumi? Ia menegakkan orang yang hina dari dalam debu dan mengangkat orang yang miskin dari lumpur, untuk mendudukkan dia bersama-sama dengan para bangsawan, bersama-sama dengan para bangsawan bangsanya. Mazmur 113:5-8.
-Doug Batchelor-
