MENGINSYAFKAN AKU TENTANG DOSA

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

Pekerjaan Roh Kudus

 

Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman; akan dosa, karena mereka tetap tidak percaya kepada-Ku; Yohanes 16:8,9

Pekerjaan Roh Kudus jelas dikatakan dalam perkataan Kristus: “Kalau Ia datang, Ia akan menginsyafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman.” Roh Kuduslah yang meyakinkan dosa itu. Jika orang berdosa menyambut pengaruh Roh yang menghidupkan itu, maka Ia akan dibawa pada pertobatan. Kemudian dibangunkan pada pentingnya menurut tuntutan—tuntutan ilahi.

Sebagaimana Saulus menyerahkan segenap dirinya pada kuasa Roh Kudus yang meyakinkan, ia melihat kesalahan-kesalahannya, dan menyadari jauhnya jangkauan tuntutan-tuntutan hukum Allah. Ia yang tadinya seorang Farisi yang angkuh, yang percaya bahwa ia dibenarkan oleh perbuatannya yang baik, kini tunduk menyembah di hadapan Allah dengan kerendahan hati serta kesederhanaan seorang anak kecil, mengakui ketidaklayakan nya, dan memohon jasa-jasa Juruselamat yang disalibkan dan yang sudah bangkit. Saulus rindu memasuki hubungan yang amat harmonis dengan Bapa dan Anak; dan dalam kerinduan nya yang meluap-luap untuk memperoleh keampunan dan penerimaan, ia mempersembahkan permohonan yang sungguh-sungguh pada takhta kasih karunia.

Doa orang Farisi yang menyesali dosa-dosanya itu tidaklah sia-sia. Sanubari nya dan perasaan hatinya diubah kan oleh kasih karunia ilahi, dan kesanggupan-kesanggupannya yang lebih agung diselaraskan dengan maksud—maksud Allah yang kekal. Bagi Saulus, Kristus dan kebenaran-Nya lebih penting dari pada segenap dunia ini. Pertobatan Saulus merupakan bukti pergumulan dari kuasa Roh Kudus yang ajaib untuk menginsyafkan orang berdosa.”

Melalui Roh Kudus yang amat kuat, pemerintahan setan harus ditaklukkan dan dikalahkan. Roh Kuduslah yang menginsyafkan orang dari dosa dan membuangkan dosa itu dari jiwa dengan seizin manusia. . . . Dengan perantaraan jasa-jasa Kristus, manusia sanggup menggunakan kuasa dirinya yang paling agung dan membuangkan dosa dari jiwanya.


Hidupku Kini hal. 45


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *