PETUNJUK KEHIDUPAN

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

Batu pembatas yang menandai Distrik Columbia adalah monumen tertua yang ditempatkan secara federal di Amerika Serikat.

Pada 16 Juli 1790, Residence Act memberi wewenang kepada Presiden George Washington untuk memilih situs seluas 100 mil persegi untuk ibu kota negara. Di bawah arahannya, Menteri Luar Negeri Thomas Jefferson memilih Mayor Andrew Ellicott untuk mensurvei 10 mil persegi di Sungai Potomac antara Alexandria, Virginia, dan Williamsport, Maryland. Ellicot memulai karyanya pada 12 Februari 1791.

Dengan bantuan Benjamin Banneker, batu pembatas pertama ditempatkan di titik paling selatan D.C. Kemudian bekerja searah jarum jam, tim menempatkan 39 batu tambahan pada batas situs yang berbentuk berlian. Setiap blok batu pasir Aquia Creek, yang beratnya sekitar setengah ton, dipahat dengan prasasti yang menunjukkan wilayah yang dihadapinya, tahun penempatannya, dan arahnya pada kompas.

Setelah bertahun-tahun, empat dari empat puluh batu asli hilang. Dalam survei thn 2011 menggunakan teknologi modern, lokasi batu ditemukan sangat akurat, terkadang hanya berjarak enam kaki! Beberapa penanda asli terletak di pekarangan orang, satu di kuburan, satu lagi di jalur tengah, dan satu lagi di tempat parkir di gereja. Setiap tahun sekelompok “D.C. Diamond Hikers” berjalan mengitari batas berbentuk berlian ini untuk memperingati landmark kuno ini.

Hari ini kita dapat secara akurat memeriksa garis batas properti dengan pembacaan GPS, tetapi pada zaman Alkitab semua yang mereka miliki hanyalah batu tengara kuno yang didirikan di tempat disertai perjanjian. Ketika orang Israel memasuki Tanah Perjanjian, instruksi diberikan untuk menghormati batas-batas: “Janganlah menggeser batas tanah sesamamu yang telah ditetapkan oleh orang-orang dahulu di dalam milik pusaka yang akan kaumiliki di negeri yang diberikan Tuhan, Allahmu, kepadamu untuk menjadi milikmu.”(Ulangan 19:14). Bahkan, orang dikutuk jika mereka menggeser atau memindahkannya (27:17).

Tuhan adalah surveyor pertama di planet kita. “Di mana engkau ketika Aku meletakkan dasar bumi? … Siapa yang telah menetapkan ukurannya? Bukankah engkau mengetahuinya! Atau siapa yang telah merentangkan tali pengukur padanya?” (Ayub 38:4, 5). Lebih tepatnya, Firman dan hukum Tuhan memberikan petunjuk kehidupan yang benar-benar tak tergoyahkan. Saya memilih untuk berpegang teguh pada prinsip-prinsip kokoh yang ditemukan dalam Alkitab. Pengukuran dan penempatan asas-asas ini tepat di tempat yang Tuhan inginkan.

Jangan engkau memindahkan batas tanah yang lama, yang ditetapkan oleh nenek moyangmu. Amsal 22:28.

-Doug Batchelor-


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *