Resolusi

RESOLUSI TAHUN YANG BARU BAGI DIRI KITA

Rumah Tangga
Mari bagikan artikel ini

Oleh Shenalyn Page

Tahukah Anda bahwa orang-orang telah membuat resolusi Tahun Baru selama hampir empat ribu tahun?

Orang Babilonia kuno berjanji untuk melunasi hutang mereka dan mengembalikan barang-barang yang telah mereka curi dengan harapan memenangkan hati berhala mereka. Mereka juga yang pertama kali mengadakan perayaan untuk menandai awal tahun mereka. Orang Israel kuno akan mengakui dosa-dosa mereka dan berkomitmen kembali kepada Yahweh pada Hari Pendamaian, yang berlangsung sepuluh hari setelah tahun baru Yahudi.

Saat ini, banyak dari kita membuat resolusi Tahun Baru untuk menjadi versi yang lebih baik dari diri kita sendiri. Kita bertekad untuk menurunkan berat badan, tidur malam cukup, bermain video game lebih sedikit, dan melakukan yang lebih baik di sekolah atau tempat kerja. Meskipun tidak ada yang salah dengan tujuan-tujuan ini, apakah tujuan-tujuan tersebut adalah tujuan yang Tuhan inginkan?

Mari kita lihat delapan tujuan yang dibuat oleh umat Tuhan dalam Alkitab.

DELAPAN TUJUAN ALKITABIAH YANG HARUS DIBUAT PADA TAHUN 2023:

  1. Mengenal Tuhan: Jadikanlah itu sebagai pencarian Anda untuk mengenal Tuhan. Bertekadlah untuk meluangkan waktu setiap hari bersama Tuhan sampai Anda tahu bahwa Dia bersama Anda. Yakub bergumul dengan Allah untuk mendapatkan pengampunan dan berkata, “Aku tidak akan membiarkan engkau pergi, jika engkau tidak memberkati aku” (Kejadian 32:26).
  2. Jagalah agar pikiran dan tindakan Anda tetap murni: Berkomitmenlah untuk menghindari segala sesuatu yang mendorong hawa nafsu. Ayub, seseorang yang kehilangan segalanya karena serangan Setan, berkata, “Aku telah menetapkan syarat bagi mataku, masakan aku memperhatikan anak dara?” (Ayub 31:1).
  3. Praktikkan Prinsip-prinsip Kesehatan yang Baik: Bertujuan untuk menjaga tubuh Anda tetap sehat, kuat, dan tidak tercemar. Daniel melakukan hal ini ketika dia ditawari anggur dan makanan haram saat berada di Babel. “Daniel berketetapan untuk tidak menajiskan dirinya dengan santapan raja dan dengan anggur yang biasa diminum raja” (Daniel 1:8).
  4. Berdoa setiap hari: Jadwalkan waktu-waktu untuk komunikasi harian Anda dengan Tuhan. Daud, anak gembala yang berperang melawan Goliat dan kemudian menjadi raja Israel, tahu bahwa inilah rahasia kekuatannya. “Sore dan pagi dan siang hari aku akan berdoa dan berseru dengan suara nyaring, dan Ia akan mendengar suaraku” (Mazmur 55:17 KJV).
  5. Pelajari Alkitab: Bertekadlah untuk mempelajari Alkitab sampai Anda memahaminya. Paulus, sang rasul, menasihati anak didiknya yang masih muda, Timotius, untuk “Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah sebagai seorang pekerja yang tidak usah malu, yang berterus terang memberitakan perkataan kebenaran itu” (2 Timotius 2:15).
  6. Persekutuan dengan Orang Percaya Lainnya: Kehidupan Kristen tidak dimaksudkan untuk dijalani sendirian. Temukan gereja di mana Anda dapat bertumbuh, belajar, dan melayani. Penulis kitab Ibrani menasihati kita untuk “Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik. Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik.” (Ibrani 10:24, 25).
  7. Perlakukan Orang Lain dengan Kebaikan: Banyak orang di sekitar Anda yang sedang bergumul dengan kehidupan. Mereka membutuhkan kebaikan dan dorongan. Apakah Anda memperlakukan mereka seperti Anda ingin diperlakukan? Yesus berkata kepada kita, “Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka” (Matius 7:12).
  8. Jangan Khawatir: Percayalah kepada Tuhan daripada mengkhawatirkan hal-hal yang tidak dapat Anda kendalikan. Dia bisa menjaga Anda. Yesus menasihati kita, “Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari” (Matius 6:34).

RESOLUSI: TUJUAN YANG ANDA TETAPKAN ITU PENTING

Jalan siapa yang akan Anda ikuti tahun ini?

Alkitab menceritakan kisah dua orang raja – satu orang yang bertekad untuk mengikuti Tuhan dan satu orang lagi tidak. Hasil dari resolusi mereka mengungkapkan betapa pentingnya membuat komitmen yang saleh.

Raja Yosia “berbalik kepada Tuhan dengan segenap hatinya, dengan segenap jiwanya dan dengan segenap kekuatannya, sesuai dengan segala Taurat Musa” (2 Raja-raja 23:25). Hasilnya, ribuan orang berbalik kepada Tuhan dan kerajaan Yehuda menjadi makmur.

Sebaliknya, Raja Rehabeam “Ia berbuat yang jahat, karena ia tidak tekun mencari Tuhan” (2 Tawarikh 12:14). Pemerintahannya ditandai dengan kemurtadan dan kehancuran.

Jalan siapa yang akan Anda ikuti tahun ini? Maukah Anda bertekad untuk mengikuti Tuhan ke mana pun Dia memimpin Anda? Maukah Anda berkomitmen untuk berdoa dan mempelajari Alkitab setiap hari? Maukah Anda memprioritaskan untuk membagikan iman Anda kepada orang lain? Jika demikian, Tuhan akan berkata tentang Anda, “Baik sekali perbuatanmu itu, hai hamba yang baik dan setia … masuklah ke dalam sukacita Tuhanmu” (Matius 25:23).


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *