Sebuah Kecanduan Baru

Blog AFI
Mari bagikan artikel ini

a-new-addiction-largeTeknologi diciptakan untuk menghubungkan kita dengan satu sama lain yang sebenarnya menyebabkan lebih kepada pemutusan, terutama dengan orang-orang berusia di bawah 30 tahun. Sebuah penelitian menemukan 87 persen dari milenium orang “mengaku kehilangan percakapan karena mereka terganggu oleh telepon mereka.” 1 Perempuan adalah pelanggar terburuk yang terus menerus memeriksa jaringan sosial.

Sebuah laporan dari Universitas Teknologi Virginia pada tahun 2014 juga menunjukkan bahwa penggunaan ponsel melemahkan interaksi perorangan, mengatakan bahwa “kehadiran teknologi mobile memiliki potensi untuk mengalihkan orang dari pertukaran tatap muka, sehingga bisa menghancurkan karakter dan kedalaman hubungan ini.”

Dalam penelitian pada tahun 2013 oleh jurnal Lingkungan dan Perilaku, diperlihatkan bahwa bahkan hanya kehadiran smartphone di tangan seseorang atau terletak di meja mempengaruhi percakapan. “Individu lebih mungkin untuk kehilangan isyarat halus, ekspresi wajah, dan perubahan dalam nada suara lawan bicara mereka, dan memiliki kontak mata lebih sedikit.” 2

Para peneliti menyebutnya efek teknologi jaringan sebagai keadaan “hadir tidak hadir.” Dengan kata lain, kehadiran ponsel ini bisa menyebabkan seseorang terganggu tanpa kesadaran mereka. Dalam penelitian peserta yang berbicara di hadapan perangkat mobile melaporkan mengalami kekhawatiran empati yang lebih rendah dari individu lain.

Sherry Turkle menulis dalam bukunya, Reclaiming Conversation: The Power of Talk in a Digital Age (Penguin Press, 2015), bahwa smartphone “menyakiti kemampuan kita untuk benar-benar mengenal satu sama lain” Dia mengungkapkan bahwa nilai mahasiswa ‘pada ujian empati standar yang jatuh. “Pengusaha mengeluh tentang karyawan baru yang tidak bisa menangani interaksi sederhana muka dengan muka.”

Sementara Alkitab dengan jelas tidak berbicara tentang teknologi media sosial, itu jelas membahas pentingnya interaksi sosial. Dari taman Eden ke Bumi Baru, itu adalah maksud Pencipta kita untuk berhubungan dengan kita. Melalui Yesus, Alkitab mengatakan, “Mereka akan menamakan Dia Imanuel, ‘yang diterjemahkan’, Tuhan beserta kita” (Matius 1:23, lihat juga Wahyu 21: 3).

Dalam menggambarkan gereja, Paulus menulis bahwa “jangan terjadi perpecahan dalam tubuh, tetapi supaya anggota-anggota yang berbeda itu saling memperhatikan” (1 Korintus 12:25). Begitu banyak sampai berulang-ulang kali Alkitab mengatakan kepada kita bahwa kita harus “mengasihi satu sama lain”. (Yohanes 13:35; Roma 13:8; Galatia 5:13; 1 Petrus 3:8, dan seterusnya). Memasang foto-foto selfie dan menjelajahi situs media sosial untuk melihat apa yang setiap orang lakukan hampir merupakan  cara untuk menunjukkan kasih sayang.

Salah satu cara yang paling sederhana untuk mengungkapkan kasih Yesus kepada orang lain adalah mendengarkan dengan perhatian yang terfokus. itu hal yang cuma-cuma, tetapi membutuhkan upaya yaitu dengan mematikan telepon seluler, mencondongkan tubuh ke depan, menatap mata lawan bicara dan mengatakan dengan sungguh-sungguh, “Saya di sini untukmu”. Dapatkah engkau membayangkan Yesus berkata kepadamu, “Tunggu sebentar…” Sambil Dia memeriksa sebuah pos di Facebook?

 


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *