Seruan Kemenangan

SERUAN KEMENANGAN PAULUS

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

Mereka yang Sudah Menang
Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang? Seperti ada tertulis: “Oleh karena Engkau kami ada dalam bahaya maut sepanjang hari, kami telah dianggap sebagai domba-domba sembelihan.” Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita. Roma 8:35-37

Paulus menderita demi kebenaran, namun  tak pernah mendengar keluhan keluar dari bibirnya. Ketika ia menoleh kepada kehidupannya yang ditandai dengan kerja keras dan kesukaran serta pengorbanan, ia berkata: “Aku yakin, bahwa penderitaan sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita.” (Roma 8:18). Seruan kemenangan dari hamba Allah yang setiawan datang kepada zaman kita: “Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan, atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang? . . . Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita. Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang, atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.”

Walaupun pada akhirnya Paulus dikurung dalam penjara Roma—tertutup dari cahaya dan udara sorga, dihentikan dari kegiatan pekerjaan Iniilnya, dan setiap saat bersiap-siap menghadapi pelaksanaan hukuman mati—namun ia tidak menjadi bimbang dan bermuram durja. Dari kurungan yang gelap itu keluarlah kesaksiannya yang sedang menghadapi kematian, penuh dengan iman yang luhur dan keberanian yang telah mengilhami hati para orang saleh dan mereka yang mati sahid sepanjang zaman yang berturut-turut. Perkataannya sangat cocok melukiskan hasil-hasil dari . . . penyucian. . . . “Aku telah sedia dipersembahkan, dan masa ajalku sudah sampai. Aku telah berusaha dengan ‘ bersungguh-sungguh di dalam peperangan iman, aku telah menyempurnakan usahaku, aku telah memeliharakan iman; pada akhirnya mahkota kebenaran telah tersedia bagiku yang akan dikaruniakan kepadaku pada Hari itu oleh Tuhan, yaitu hakim yang adil itu, dan bukan kepadaku sahaja, melainkan juga kepada sekalian orang yang telah sangat gemar akan kedatanganNya.” (2 Timotius 4:6-8 Terjemahan Lama).

Luka dan bekas luka kita dalam peperangan, sama seperti Paulus, bagi kita menjadi piala kemenangan.

Hidupku Kini, hlm. 328


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *