SIAPAKAH 144.000 ORANG YANG DISEBUTKAN DALAM BUKU WAHYU? (BAGIAN III)

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

Sekali lagi, pada pandangan pertama, orang mungkin berpikir bahwa 144.000 adalah orang Yahudi literal. Tetapi sejak zaman Yesus, sebagian besar nubuatan yang berbicara tentang Israel difokuskan pada orang orang yang beriman—atau Israel rohani—terlepas dari apakah mereka orang Yahudi atau bukan Yahudi.

Berikut adalah contoh kecil dari banyak ayat yang menguatkan kebenaran ini. “Jikalau kamu adalah milik Kristus, maka kamu adalah keturunan Abraham dan berhak menerima janji Allah.” (Galatia 3:29). Tuhan berkata kepada orang Israel, “Kamu Bagi-Ku kerajaan imam dan bangsa yang kudus” (Keluaran 19:6); dalam Perjanjian Baru, rasul Petrus mengatakan ini kepada gereja Kristen: “Kamu adalah umat pilihan, imamat yang rajani, bangsa yang kudus” (1 Petrus 2:9). Roma 2:29, mengatakan, “Tetapi orang Yahudi sejati ialah dia yang tidak nampak keyahudiannya dan sunat ialah sunat di dalam hati, secara rohani, bukan secara hurufiah.”

Rasul Yakobus memberikan salah satu ayat dalam Kitab Suci yang paling meyakinkan yang memperlihatkan bahwa para rasul memandang suku-suku ini dalam pengertian rohani. “Yakobus, hamba Allah, … kepada dua belas suku diperantauan” (Yakobus 1:1). Surat Yakobus ditujukan kepada orang Kristen, namun ia menyebut mereka sebagai orang Yahudi rohani dari dua belas suku rohani.

Jadi mengapa Tuhan menamai kedua belas suku ketika menyebut 144.000? Ini adalah salah satu petunjuk yang paling meyakinkan bahwa pasti ada makna spiritual dari suku-suku yang tercantum dalam Wahyu 7. Izinkan saya memperkenalkan poin ini dengan menjelaskan bahwa ini adalah satu-satunya bukti kuat dalam Alkitab bahwa suku-suku diatur dalam urutan ini. Juga, Yusuf dan Lewi disertakan sementara Efraim dan Dan ditinggalkan. Mengapa? Besok kita akan melihat lebih banyak pesan menakjubkan yang dijalin ke dalam nama anak-anak Yakub.

Sebab yang disebut Yahudi bukanlah orang yang lahiriah Yahudi, dan yang disebut sunat, bukanlah sunat yang dilangsungkan secara lahiriah. Tetapi orang Yahudi sejati ialah dia yang tidak nampak keyahudiannya dan sunat ialah sunat di dalam hati, secara rohani, bukan secara hurufiah. Maka pujian baginya datang bukan dari manusia, melainkan dari Allah. Roma 2:28,29.

-Doug Batchelor-


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *