BAGAIMANA DENGAN PORNOGRAFI?

Rumah Tangga
Mari bagikan artikel ini

Oleh C.K. Lester

Yesus berkata, “Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya.” (Matius 5:28).

Ayat ini bukan hanya tentang pria yang memandang wanita. Ini juga berlaku untuk wanita yang memandang pria dengan penuh nafsu, atau pria yang memandang pria lain, atau wanita yang memandang wanita lain. Melihat manusia lain dengan nafsu adalah perzinahan.

Oleh karena itu, menurut Yesus, bukankah menonton pornografi adalah dosa perzinahan?

Perzinahan adalah seks di luar komitmen pernikahan. Perintah ketujuh melarang siapa pun untuk melakukan perzinahan.

TAPI KENAPA PERZINAHAN ITU SALAH?

Mungkin itu pertanyaan yang perlu kita jawab. Dan sebelum kita dapat menjawabnya, kita perlu mengetahui tujuan dari seks.

Seks adalah hadiah luar biasa yang Tuhan berikan kepada pasangan suami istri untuk tiga hal:

  • memberi dan menerima kesenangan
  • untuk reproduksi, dan
  • untuk meningkatkan keintiman dan memperkuat ikatan relasional

Dengan mengingat hal ini, tidakkah Anda berpikir bahwa pornografi sepenuhnya bertentangan dengan tujuan Tuhan untuk seks?

Lagipula …

  • Bukankah pornografi semata-mata untuk mendapatkan kesenangan? Bukankah itu akan mendorong dorongan untuk melayani diri sendiri daripada melayani orang lain?
  • Pernahkah Anda mendengar pornografi melahirkan? Faktanya, semua yang dilakukannya hanyalah menjadikan hadiah seks dari Tuhan hanyalah hiburan dan menjadikan manusia lain sebagai objek.
  • Pornografi menyebabkan pemisahan dan kebingungan. Tuhan memberi kita seks untuk dinikmati dalam pernikahan karena membantu memperkuat ikatan emosional dan spiritual antara suami dan istri. Bukankah menciptakan ikatan yang kuat di luar pernikahan, melalui pornografi, akan menyebabkan patah hati dan rasa sakit ketika ikatan itu diputus?

Pornografi pada akhirnya memberikan gambaran palsu tentang seks. Tindakan yang dilakukan dan aktor yang terlibat dalam film porno memutarbalikkan citra atau pendapat Anda tentang seks sedemikian rupa sehingga menyebabkan masalah dalam hubungan Anda saat ini dan di masa depan.

Tuhan tidak ingin kita menderita, jadi Dia memerintahkan kita untuk tidak membuat ikatan ini dengan seks di luar hubungan pernikahan yang berkomitmen.

Dengan mengingat hal itu, bukankah seharusnya seorang Kristen menghindari pornografi karena sangat merusak?

Inilah pertanyaan lain yang perlu direnungkan: Kapan ekspresi kekaguman terhadap daya tarik seseorang menjadi nafsu?


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *