BATUAN DASAR

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

Hoover Dam terletak di perbatasan antara negara bagian Arizona dan Nevada. Banyak batu hasil galian pada saat konstruksinya, bahkan cukup untuk membangun Tembok Besar China. Bendungan itu dibangun untuk bertahan 2.000 tahun—beton di dalamnya bahkan tidak akan sepenuhnya matang hingga 500 tahun lagi.

Meskipun para pekerja mungkin sangat bersuka cita atas selesainya Bendungan Hoover, namun kebahagiaan itu tidak dapat dibandingkan dengan kepuasan, kesenangan, sensasi, dan penyembahan yang terkait dengan penyelesaian Bait Tuhan oleh Salomo. “Lalu para peniup nafiri dan para penyanyi itu serentak memperdengarkan paduan suaranya untuk menyanyikan puji-pujian dan syukur kepada Tuhan. Mereka menyaringkan suara dengan nafiri, ceracap dan alat-alat musik sambil memuji Tuhan dengan ucapan: ‘Sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.’ Pada ketika itu rumah itu, yakni rumah Tuhan, dipenuhi awan, sehingga imam-imam itu tidak tahan berdiri untuk menyelenggarakan kebaktian oleh karena awan itu, sebab kemuliaan Tuhan memenuhi rumah Allah.” (2 Tawarikh 5:13, 14).

Pernahkah Anda membuat sesuatu dengan tangan Anda? Anda tahu, ada cara untuk membangun selain menggali, menuangkan beton, merangkai, memasang kasau, atau memalu paku. Setiap orang melakukannya setiap hari dengan cara tertentu. Kita membangun atau meruntuhkan.

Sebenarnya, dengan menyerahkan diri kita kepada Tuhan, kita berada di bengkel-Nya. Kita semua perlu menghilangkan tepian kasar kita, permukaan yang tidak rata dihaluskan, agar siap untuk surga. Allah menginginkan setiap orang yang mengakui Dia untuk menjadi pekerja yang sungguh-sungguh bagi Dia, membangun di atas batu karang Yesus Kristus. Gali lebih dalam—hindari hamparan pasir, buru batu, dan letakkan fondasi Anda di atas Dia. Ketika pencobaan datang untuk menguji Anda, fondasi Anda akan menjadi pasti.

Puji Tuhan untuk pekerjaan-Nya dalam hidup Anda. Semoga kemuliaan-Nya memenuhi kita seperti Bait Suci zaman dahulu.

Tetapi setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang yang bodoh, yang mendirikan rumahnya di atas pasir. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, sehingga rubuhlah rumah itu dan hebatlah kerusakannya. Matius 7:26-27.

-Doug Batchelor-


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *