PENGAMPUNAN YANG DITOLAK

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

Jika Anda dijatuhi hukuman penjara seumur hidup, apakah Anda akan menolak pengampunan? Itu sudah terjadi sebelumnya. Jauh di tahun 1895, seorang pemuda Rhode Island bernama Martin Dalton dihukum karena pembunuhan dan dijatuhi hukuman penjara seumur hidup. Setelah menjalani lebih dari 30 tahun, pada tahun 1930 ia ditawari pengampunan. Hebatnya, Dalton menolaknya. Dia menjelaskan bahwa dia tidak lagi memiliki keluarga, tidak ada kenalannya, dan tidak ada tempat untuk pergi. Petugas penjara tidak yakin apa yang harus dilakukan dengan pengampunan yang ditolak. Setelah dievaluasi secara hukum, diputuskan bahwa pengadilan menyetujui pengampunan yang ditolak. Martin Dalton tetap di penjara sampai kematiannya pada tahun 1960.

Dalton dan temannya, Dan Sullivan, membawa seorang pria ke luar kota, memukuli, merampok dan mengambil arloji emas dan uang tunai pria tersebut. Sebelum pria itu meninggal, dia masih sempat mengidentifikasi penyerangnya. Sullivan ditangkap beberapa hari kemudian, dan Dalton ditangkap tiga tahun kemudian. Dia bekerja di Atlanta. Dari dulu, Dalton adalah tahanan yang penurut. Perilakunya di penjara kooperatif, catatannya bersih. Dia bekerja di toko mesin dalam penjara, kemudian di bagian binatu penjara, lalu di bidang pertanian penjara. Ketika dia diberi izin meninjau kehidupan di luar penjara, dia diduga ketakutan. Semuanya telah berubah. Pakaian yang berbeda dan kendaraan yang lalu lalang, membuatnya takut. Dia tidak punya tempat untuk pergi.

Selama 61 tahun terakhir dalam tahanan, dia tidak memiliki satu pengunjung pun, dan surat terakhir yang dia terima datang kepadanya pada tahun 1929. Sungguh menyedihkan.

Yang lebih menyedihkan adalah ketika jutaan orang di bawah hukuman mati menolak untuk menerima pengampunan dan kehidupan kekal yang Yesus tawarkan. Paulus memperingatkan orang-orang Galatia, “supaya kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita. Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan” (Galatia 5:1).

Yesus ingin mengunjungi Anda, penjara dosa Anda. Dia berdiri di pintu hatimu dan mengetuk. Kristus telah mati demi memerdekakan Anda. Jangan menolak pengampunan yang Dia tawarkan. Kehidupan kekal layak untuk diterima.

Siapakah Allah seperti Engkau yang mengampuni dosa, dan yang memaafkan pelanggaran dari sisa-sisa milik-Nya sendiri; yang tidak bertahan dalam murka-Nya untuk seterusnya, melainkan berkenan kepada kasih setia? Mikha 7:18.

-Doug Batchelor-


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *