WILMER MCLEAN

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

Pada sore hari tanggal 9 April 1865, Wilmer McLean berdiri di teras depan rumah bata dua lantainya. Jenderal Robert E. Lee tiba lebih dulu dengan menunggang kuda hari itu, ditemani oleh Kolonel Charles Marshall. Wil menyapa dua perwira Konfederasi dan mengundang mereka ke ruang tamunya. Sekitar pukul 13.30, Jenderal Ulysses S. Grant tiba dengan menunggang kuda. Di antara perwira Union-nya adalah Mayor Jenderal George Armstrong Custer, dan Kapten Robert Todd Lincoln, putra Presiden Lincoln.

Selama sekitar satu setengah jam, Jenderal Lee dan Jenderal Grant berbicara sampai mereka akhirnya menyetujui persyaratan penyerahan Tentara Konfederasi Virginia Utara, yang, pada dasarnya, mengakhiri Perang Saudara yang panjang dan berdarah. Sementara Lee dan Grant sedang berunding, Wil McLean menunggu di luar rumah di mana, kami hanya bisa menduga, dia pasti memikirkan tangan takdir yang sangat aneh yang membawa peristiwa bersejarah ini ke rumahnya.

Pertemuan di rumah Wil sangat tidak biasa karena, pada awal Perang Saudara pada tahun 1861, Wil adalah seorang petani yang tinggal di Virginia utara bersama keluarganya. Perang berawal sangat dekat dengan rumahnya. Bahkan, bola meriam dari pertempuran pertama mendarat di dapurnya. Prihatin akan keselamatan keluarganya, Wil memindahkan mereka dari zona perang ke Virginia tengah dan akhirnya membeli sebuah rumah di Appomattox Court House. Pertempuran pertama Perang Saudara, yang dikenal sebagai Pertempuran Banteng Pertama, yang terjadi pada 21 Juli 1861, terjadi di tanah pertanian Wil McLean. Dalam salah satu tikungan takdir yang paling aneh dan tidak biasa, Perang Saudara dimulai di halaman belakang Wilmer McLean pada tahun 1861 dan berakhir di ruang tamunya pada tahun 1865!

Dengan cara yang sama, Alkitab mengajarkan bahwa tempat terakhir di mana kaki Yesus menyentuh bumi ketika akan naik ke Surga adalah—Gunung Zaitun—dan akan menjadi tempat yang sama ketika Dia akan tiba dengan kota Yerusalem Baru untuk mendirikan kerajaan damai-Nya yang kekal di bumi ini.

Pada waktu itu kaki-Nya akan berjejak di bukit Zaitun yang terletak di depan Yerusalem di sebelah timur. Bukit Zaitun itu akan terbelah dua dari timur ke barat, sehingga terjadi suatu lembah yang sangat besar; setengah dari bukit itu akan bergeser ke utara dan setengah lagi ke selatan. Zakharia 14:4.

-Doug Batchelor-


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *