BAGAIMANA SUPAYA HIDUP TIDAK LEGALISTIK?

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

Amazingfacts.id: Apa yang membuat seseorang hidup keagamaannya menjadi farisi atau legalistik adalah kurangnya kasih yang tulus kepada Tuhan.

Segala sesuatu yang kita lakukan harus dengan satu pikiran: untuk mengungkapkan kasih dan penghargaan kepada Yesus (1 Yohanes 3:23).

pertanyaan yang perlu direnungkan

Ketika Kristus dihormati dan dicerminkan kepada orang lain, mereka akan ditarik kepada-Nya.

Pertanyaan bagi kita harus selalu, “Apakah ini akan menghormati Yesus? Akankah saya mendengarkan ini, menyanyikan ini, melakukan ini, menonton ini, minum ini, membeli ini, membaca ini, mengatakan ini, atau pergi ke sana jika Yesus ada di sini, secara pribadi, bersama saya?”

Yesus bersama kita (Matius 28:20), dan para malaikat-Nya melihat semua yang kita lakukan. Kita harus merasakan kehadiran Yesus dalam setiap segi dan aktivitas kehidupan.

umat Allah di perjanjian lama

Ketika kita secara sadar menghabiskan waktu bersama Dia, kita menjadi seperti Dia (2 Korintus 3:18).

Kemudian ketika orang-orang bersama kita, mereka akan menanggapi seperti yang mereka lakukan kepada murid-murid zaman dahulu:

“heranlah mereka, dan mereka mengenal keduanya sebagai pengikut Kristus.” (Kisah Para Rasul 4:13).

Orang Kristen yang hidup seperti itu tidak akan pernah menjadi orang yang farisi, menghakimi, atau legalistik.

Pada zaman Perjanjian Lama, umat Allah hampir selalu berada dalam kemurtadan karena mereka memilih untuk hidup seperti tetangga kafir mereka daripada mengikuti gaya hidup khas yang Allah gariskan bagi mereka (Ulangan 31:16; Hakim-hakim 2:17; 1 Tawarikh 5:25).

Itu masih benar hari ini. Tidak seorang pun dapat mengabdi kepada dua tuan.

mengikut yesus seutuhnya

Mereka yang berpegang teguh pada gaya hidup dunia akan perlahan-lahan dibentuk oleh Setan untuk mengadopsi perasaan dan keinginannya dan, dengan demikian, diprogram untuk tersesat.

Mereka yang mengikuti prinsip-prinsip hidup Yesus akan diubahkan menjadi serupa dengan gambar-Nya dan akan dipersiapkan untuk surga. Tidak ada jalan tengah.

Yesus berkata, “Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak layak bagi-Ku” (Matius 10:38).

Mengikuti Tuhan Yesus itu membutuhkan pengorbanan, tetapi apa yang kita korbankan adalah mikroskopis dibandingkan dengan apa yang kita peroleh.

Tuhan alam semesta, ingin mengadopsi kita sebagai anak-anakNya dan mengasihi kita selamanya.

Dia ingin memberikan kepada kita segala sesuatunya!

Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya,padahal hatinya jauh dari pada-Ku. Matius 15:8.

 

 

-Doug Batchelor-


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *