TRANSFUSI DARAH

Renungan Harian
Mari bagikan artikel ini

Selama Perang Dunia II, seorang Marinir muda terluka parah di sebuah rumah sakit militer di sebuah pulau di Pasifik Selatan. Pecahan peluru telah merobek dadanya, kecuali dia menerima transfusi darah, tentara itu pasti akan mati. Namun jenis darah yang dibutuhkan ternyata sangat jarang. Tidak ada donor yang segera tersedia dan harapan untuk menyelamatkan Marinir, memudar dengan cepat.

Kemudian seorang petugas medis menemukan persediaan darah langka dalam pengiriman baru-baru ini dari Amerika Serikat. Transfusi diberikan dan marinir itu hidup. Ketika dia sembuh, pemuda yang bersyukur itu bertanya tentang pendonornya. Dia ternyata seorang wanita Boston, dan dia menulis untuk berterima kasih padanya atas karunia darah yang menyelamatkan hidupnya. Kemudian dia menulis surat kepada ayahnya di Kentucky dan menceritakan tentang pengalaman ajaibnya. Ayahnya mengenali nama pendonor. Dia adalah saudara perempuannya yang telah lama hilang jadi dia Afalah tante Marinir itu sendiri! Pria yang terluka itu tidak pernah mengenal bibinya, tetapi donor darah langka, yang cocok dengannya yaitu bibinya, menyelamatkan hidupnya di pulau Pasifik yang jauh.

Ribuan nyawa terselamatkan setiap tahun karena donor darah. Setiap hari seseorang membutuhkan darah yang berasal dari pendonor. Hanya 3 dari 100 orang di Amerika Serikat yang telah mendonorkan darahnya. Istilah “Bank Darah” diciptakan untuk menggambarkan pengumpulan dan penyimpanan donor darah yang akan digunakan untuk transfusi. Pedoman kehati-hatian dan skrining darah menurunkan risiko infeksi atau ketidakcocokan jenis darah yang berbeda. Darah tidak akan mengalir dari donor ke penerima tanpa dilacak, diuji, diproses, disimpan, dan diangkut dengan hati-hati.

Tahukah sahabat, bahwa ada jenis darah unik yang masih menyelamatkan ribuan nyawa hingga saat ini? Alkitab berkata, “Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa. Lebih-lebih, karena kita sekarang telah dibenarkan oleh darah-Nya, kita pasti akan diselamatkan dari murka Allah” (Roma 5:8, 9). Donor darah terbesar dilakukan oleh Yesus Kristus ketika Dia menumpahkan darah-Nya di Kalvari untuk menebus kita dari dosa.

Melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat. 1 Petrus 1:19.

-Doug Batchelor-


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *