YAKINLAH BAHWA YESUS DAPAT MENYUCIKAN KITA (1)

Belajar Firman Mengenal Yesus
Mari bagikan artikel ini

  1. Apakah Sebabnya Kita Mempelajari Kemanusiaan Yesus?

Dalam beberapa artikel sebelumnya kita telah mempelajari empat pelajaran mengenai kemanusiaan Yesus Kristus. Anda dapat meninjau kembali pelajaran ini dalam link berikut:

Kita dapat melihat kemanusiaan Yesus dari sudut :

  1. Kematian-Nya.
  2. Misi-Nya  untuk menjadi tangga penghubung di antara manusia yang telah jatuh dalam dosa dan sorga.
  3. Misi-Nya untuk menjadi teladan kita.

Dari sudut yang mana pun kita melihat kemanusiaan-Nya itu, kita hanya tiba pada kesimpulan bahwa daging kemanusian-Nya adalah sama dengan daging kemanusiaan kita. Kematian-Nya menuntut bahwa daging kemanusiaan Yesus adalah daging yang telah berada di bawah kutuk dosa. Sebagaimana dilambangkan tangga Yakub, yang menghubungkan kembali manusia yang telah berdosa dengan Allah yang di sorga, Yesus harus berasal dari sorga dan menjadi manusia sama seperti manusia yang hendak Ia tebus. Sebagai teladan kita, Ia harus mengambil keadaan kita dan memberi contoh bagaimana kita dapat hidup untuk mengalahkan setan dengan kuasa yang dapat dijadikan milik kita.

Sehubungan dengan masalah yang terakhir ini, adalah penting bagi kita untuk memperhatikan kutipan di bawah, agar kita boleh diyakinkan bahwa dalam mempertahankan kesucian-Nya yang sama dengan daging kemanusiaan kita, Kristus sama sekali tidak menggunakan keilahian-Nya sendiri melainkan hanya bergantung pada kuasa Roh Suci yang juga dapat menjadi bagian kita!

”Kuasa keilahian Juru Selamat telah disembunyikan. Ia telah menang dalam kemanusiaan-Nya, dengan hanya bergantung kepada Allah untuk kuasa. Hal ini adalah hak istimewa semua manusia boleh menjadi bagian kita semua. Dalam proporsi iman kita akan mendapatkan kemenangan kita.” —- SDA B.C., Vol. 5, 1108.

”Kemenangan dan penurutan Kristus merupakan kemenangan dan penurutan seorang manusia yang sejati … Apabila kita memberikan kepada kemanusiaan-Nya suatu kuasa yang tidak mungkin dimiliki oleh manusia yang lainnya dalam peperangannya dengan setan, kita menghancurkan kesempurnaan kemanusiaan-Nya.” Our High Calling, hal. 48.

Yang ditekankan oleh kutipan-kutipan yang di atas adalah bahwa dalam peperangan-Nya melawan setan dan keberhasilan-Nya mengalahkan dia, Yesus sama sekali tidak menggunakan kuasa yang tidak dapat dimiliki oleh pengikut-pengikut-Nya.

Dalam arti kata rohaninya, melalui penurutan-Nya kepada hukum-hukum sorga dan iman-Nya pada Allah dan Roh, Yesus, sebagai benih perempuan Hawa yang sejati, telah menggenapi nubuatan yang telah diucapkan-Nya sendiri dalam Kejadian 3:15. Benih perempuan itu akan mengalahkan setan.

Tetapi, bukanlah hanya Yesus yang dimaksud sebagai benih perempuan yang akan mengalahkan setan. Dalam Wahyu 12, di mana peperangan sepanjang zaman telah dilukiskan, Yesus sendiri telah memberi Wahyu kepada Yohanes di pulau Patmos yang menyatakan bahwa pada zaman yang terakhir akan ditemukan benih Hawa penghabisan (yang terakhir) yang akan menuruti hukum-hukum Allah dan memiliki iman seperti yang dimiliki Yesus Kristus.

Benih perempuan yang terakhir ini adalah umat Allah yang dilambangkan dengan sebutan ”144.000”, yang tidak lagi akan mempunyai kerut atau cacat, yang akan berdiri tak terkalahkan oleh setan lagi sehingga akan tinggal hidup untuk dijemput oleh Yesus pada saat kedatangan-Nya yang kedua kali.

Yesus belum dapat datang untuk menjemput kita sekarang oleh sebab kita belum memenuhi syarat kesalehan yang kita perlukan untuk bertemu dengan Dia. Itulah  sebabnya Yesus mengirimkan terang-Nya kepada kita, agar kita mempelajari rahasia kemenangan-Nya dalam kemanusiaan-Nya. Di dalam kebenaran tentang kemanusiaan Yesus, masih didapati tersembunyi kebenaran-kebenaran yang akan menjadi harta kekayaan rohani bagi kita untuk menyiapkan kita bagi kedatangan-Nya.

Inilah sebabnya, mengapa kita telah mempelajari kemanusiaan Yesus Kristus. Bersama dengan terang sabda Allah melalui nubuat-nubuat, kita telah diberitahu tentang segala perkara yang ada di depan kita dan bagaimana kita dapat hidup untuk tinggal bersama-sama dengan Dia untuk mewarisi kemenangan-Nya.

Seluruh dunia akan seia sekata dalam persepakatan melawan Yesus di hari-hari terakhir sejarah dunia ini:

Mereka akan berperang melawan Anak Domba. Tetapi Anak Domba akan mengalahkan mereka, (dan) …… mereka (yang) bersama-sama dengan Dia juga akan menang, yaitu mereka yang terpanggil, yang telah dipilih dan setia. Wah. 17:14.

  1. Kesalehan dan Kebaikan

Kita akan menekankan sekali lagi perbedaan yang ada di antara kesalehan dan kebaikan.

KEBAIKAN adalah suatu sifat yang dapat diperoleh manusia dengan usahanya sendiri. Dengan lain kata, orang yang tidak mengenal Tuhan sekalipun dapat memiliki KEBAIKAN tersebut. Ia dapat menuruti undang-undang negaranya. Ia tidak mencuri, ia tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang amoral, ia tidak suka berkelahi dan tidak suka mendatangkan huru-hara. Di samping itu, ia dapat menjadi orang yang sangat dermawan dan sosial. Mungkin juga dengan berbagai cara yang dipikirnya dapat membuat dia berkenan kepada Allah. Tetapi, dibalik semua KEBAIKAN yang sudah ia miliki itu, mungkin masih ada sifat yang tidak dapat dibuang dari dirinya; yaitu sifat untuk melakukan segala KEBAIKAN tersebut untuk nama baiknya sendiri.

KESALEHAN, sebaliknya, adalah suatu sifat yang tidak dapat diperoleh manusia dengan usahanya sendiri. KESALEHAN merupakan suatu pemberian dari Allah dan hanya dapat ia miliki atas dasar iman pada jasa pengorbanan Yesus Kristus. KESALEHAN mencakup segala sifat KEBAIKAN yang telah kita singgung di atas dengan dilengkapi satu sifat lagi yaitu, bahwa pemiliknya sudah tidak memikirkan nama baiknya sendiri. Ia sudah merelakan dirinya untuk disalib oleh Roh Suci demi kemuliaan Kristus.

Adakah orang-orang yang BAIK di antara kita pada saat sekarang ini? Jawabnya adalah ADA. (catatan : Dianjurkan agar kita tidak menilik siapa-siapakah yang baik).

Adakah orang-orang yang sudah SALEH di antara kita pada saat sekarang ini?

Jawabnya adalah hanya Tuhan yang pantas menilai.

Akankah ada orang-orang SALEH yang hidup di dunia ini ? Jawabnya adalah YA. Ini sudah di nyatakan oleh firman Allah dalam Wahyu 12. Inilah orang-orang percaya yang dinyatakan sebagai ”benih Hawa yang terakhir”, yang akan didapati  ”menuruti hukum-hukum Allah” dan ”memiliki iman Yesus Kristus”.

Ciri yang terakhir inilah yang menentukan KESALEHAN seseorang. Orang yang memiliki iman seperti yang dimiliki Kristus akan hidup sama seperti Kristus, namun hidup itu ditandai dengan satu sifat yang khas sebagaimana yang Kristus miliki, yaitu: Ia hidup dengan tidak lagi memikirkan kepentingan dirinya sendiri (sesuatu yang benar dan saleh yang telah dilakukan bukan demi nama baik atau prestasi di hadapan Tuhan atau orang lain). Hidupnya dikendalikan oleh Roh Suci. Setiap hidup yang dikendalikan oleh Roh Suci adalah hidup yang semata-mata ditunjukan untuk kemuliaan Allah.

Apakah hidup kita yang sudah menerima baptisan dan menyadari pentingnya untuk ”menuruti hukum-hukum Allah”, namun sesungguhnya belum dikendalikan oleh Roh Suci? Roh Suci telah memulaikan pekerjaaan-Nya di dalam diri kita masing-masing. Tetapi Roh Suci belum menyelesaikan pekerjaan-Nya di dalam diri kita. Pekerjaaan Roh suci yang dibagi dalam dua tahap ini dinyatakan secara pasti melalui nabi Yoel: “Sebab telah diberikan-Nya kepadamu …. dan diturunkan-Nya kepadamu hujan, hujan pada awal dan  .. pada akhir musim.” – Yoel 2:23. Kita tahu air melambangkan Roh Kudus.

Roh Suci bekerja di setiap orang yang hatinya mau ditanami benih kebenaran firman Allah. Benih itu disirami oleh air hujan Roh pada awal musim yang kita alami saat sekarang ini. Benih kebenaran itu harus ditumbuhkan dan pertumbuhan ini menjadi kenyataan manakala kebenaran firman Allah itu mengembang terus dalam diri kita. Benih yang tulen itu akan membuahkan iman yang dimiliki Kristus, dan salah satu ciri iman ini adalah mengembangkan sifat yang tidak lagi mencari kemuliaan bagi diri sendiri.

Kita semua diberi kesempatan untuk mengembangkan dan bertumbuh di bawah pengaruh anugerah hujan awal. Dengan demikian, dapat dipastikan bahwa kita berada di bawah pengaruh Roh Suci. Tetapi, pekerjaan Roh Suci ini belum mencapai titik kesempurnaan. Itulah sebabnya sifat tidak mementingkan diri sendiri itu pun belum mengembang secara sempurna di dalam diri kita. Dengan lain kata, walau pun kita sudah berada dalam pengaruh Roh Suci oleh firman Tuhan, dikarenakan pertumbuhan bibit kebenaran itu belum mencapai titik kesempurnaannya, kita juga belum dapat dikendalikan Roh Suci sepenuhnya. Bahkan mungkin saja bahwa kita masih lebih sering dikendalikan Iblis dari pada dikendalikan Roh suci. Namun, pengaruh Roh Suci masih tetap bekerja di dalam diri kita masing-masing. Peperangan di antara kuasa baik dan jahat masih berkecamuk terus di dalam diri setiap orang; dan yang di pertikaian dalam peperangan ini adalah DIRI KITA SENDIRI.

Yang diperebutkan oleh Roh Suci adalah diri kita; yaitu, agar kemuliaan kita dapat dimatikan dan dengan begitu Roh Suci dapat mengendalikan kita sepenuhnya untuk di jadikan bejana bagi Kemuliaan Allah.

Yang diperebutkan oleh Iblis adalah kita; yaitu, agar kita terus menonjolkan diri sendiri sehingga kita tidak dapat dikendalikan Roh Suci sepenuhnya untuk dijadikan bejana bagi kemuliaan Allah.

Dalam peperangan ini ada satu hal yang perlu sekali diperhatikan oleh kita. Yesus telah berkata bahwa setan akan melakukan segala sesuatu yang dapat ia lakukan untuk menyesatkan, jika boleh, yang terpilih sekalipun (mat. 24:24). Bahwa kita telah menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamat, dan bahwa kita telah mengakui berlakunya hukum-hukum Allah, adalah sesuatu yang pada dewasa ini tidak akan dipermasalahkan oleh si jahat itu!

Pada tahap peperangan yang sekarang ini, setan tahu bahwa akan lebih berhasil seandainya ia membiarkan orang Kristen terlena dan percaya diri bahwa telah berada di dalam kedudukan yang sangat aman dengan ”iman” pada Juruselamat serta ”penurutan” pada hukum-hukum Allah. Setan mencapai hasil yang sangat mengagumkan dengan siasatnya itu! Ia telah dapat membius orang Kristen dengan perasaan ”aman” itu sehingga mereka telah didapati TIDAK PANAS pun TIDAK DINGIN.

Suam-suam kuku, untuk melukiskan keadaan kita, dimaksudkan agar kita boleh menjadi sadar bahwa, dalam keadaan kita sekarang ini, kita berada di dalam bahaya besar, yang kita tidak sadari, bahwa kita masih terlalu sering membolehkan diri kita dikendalikan Iblis sehingga Roh Suci tidak mungkin dapat menyelesaikan pekerjaan-Nya untuk mempersiapkan kita bagi kedatangan Yesus yang kedua kali.

Teguran kepada sidang Laodikea (merujuk pada umat Allah di akhir zaman – Wahyu 3:14-22) dan malaikat (yaitu pemimpin-pemimpin) sidang Laodikea tidak dimaksud untuk membuat kita berusaha dengan cara-cara kita sendiri untuk keluar dari keadaan suam-suam kuku kita. Sejak kita menyangka bahwa kita diminta oleh Tuhan untuk mencari akal dan cara bagaimana kita dapat melepaskan diri kita dari keadaan kita yang tidak disukai Tuhan itu! Kita telah berusaha untuk lebih merajinkan diri kita bekerja bagi Tuhan agar kita dapat terlepas dari keadaan suam-suam kuku kita tersebut, tetapi kita belum juga berhasil.

Setan bertepuk tangan! Ia telah berhasil untuk menawan kita! Nampaknya ia telah berhasil untuk menggagalkan penebusan Yesus Kristus. Belum ada orang SALEH yang ditemukan dalam dunia dewasa ini!

Tetapi, apakah kita tidak mempunyai jalan keluar untuk melepaskan diri dari cengkeraman Iblis? Saudara-saudara, yang diminta oleh Tuhan bukanlah agar kita untuk mencari cara dan metode untuk menjadikan diri kita rajin dan bekerja. Yang diminta oleh Tuhan hanyalah kesadaran dari kita bahwa pada dewasa ini kita berada dalam kedudukan yang SANGAT MEMBAHAYAKAN KESELAMATAN KITA. Tuhan hanya memerlukan KESADARAN KITA; ya, hanya KESADARAN saja sebagai permulaan! Apabila kita telah menjadi sadar, dan apabila kita sepenuhnya menyadari bahwa dengan cara dan usaha kita sendiri, sebagai satu jemaat, kita belum juga dapat melepaskan diri kita dari keadaan suam-suam kuku kita sepanjang ini, kita mungkin mau bertanya kepada Tuhan dan meminta pertolongan-Nya!

(bersambung) . . .

Artikel selanjutnya YAKINLAH BAHWA YESUS DAPAT MENYUCIKAN KITA (2)


Mari bagikan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *